KUALA TUNGKAL – Untuk mengantisipasi kerawanan karhutla, Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, kini tengah mempersiapkan kesiagaannya dalam menghadapi musim kemarau dan kebakaran hutan dan lahan nantinya.
Pasalnya Tanjung Jabung Barat merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jambi yang rawan akan bencana kebakaran hutan setiap tahunnya saat musim kemarau tiba.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Pelaksana BPBD Tanjabbar Drs. Zulfikri, MM Ia menyebutkan bahwa pemkab Tanjabbar bersama instansi terkait baik TNI dan Polri, kini tengah mempersiapkan diri dalam mengantisipasi menghadapi musim kemarau dan Karhutla.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Zulfikri diperoleh dari BMKG bahwa perkiraan kemarau agak bergeser dari Juni, Juli dan Agustus. Menjadi Agustus dan September puncaknya.
“Untuk menghadapi itu, sekarang ini kita siapkan sumber daya manusia, peralatan maupun dukungan dari pihak perusahaan yang terlibat dengan karhutla. Sehingga nantinya Penanganan karhutla bisa maksimal di Tanjung Jabung, kalau bisa tidak terjadi Karhutla,” tegasnya Zukfikri, Junlmat (24/07/20).
Untuk antisipasi sendiri, kata Zul baik itu secara administrasi penetapan bahaya siaga Karhutla sudah lakukan, kemudian juga dalam penetapan personil yang akan libatkan dalam posko lapangan atau posko ajuan.
“Sedangkan untuk persiapan alat memang sudah kita lakukan persiapan, memang ada beberapa peralatan yang kurang baik. Namun itu akan kita perbaiki,” sebutnya.
Saat disinggung banyaknya perusahaan beroperasi di Tanjabbar, perusahaan apa saja yang konsisten dalam penanganan Karhutla ini? Kata Zul ada beberapa perusahaan yang menyatakan sudah konsisten dalam Karhutla ini baik itu PetroChina dan WKS sudah mempunyai regu pemadam kebakaran.
“Sebagian perusahaan perusahaan besar ini memang memiliki menara pemantau dan memiliki mesin mesin untuk pemadam. Kalau secara pengalaman perusahaan besar seperti WKS dan PetroChina ini sudah teruji,” ungkapnya.
Selain itu ia menyebutkan bahwa untuk persiapan lainnya, sejauh ini ada beberapa embung untuk persediaan air apabila terjadinya kebakaran nantinya.
“Kalau dilihat oleh otoiklim yang di sampaikan oleh BMKG dalam musim kemarau yang bergeser kesediaan embung saat ini cukup. Karena potensi hujan yang seringkali muncul di provinsi Jambi. Artinya kesediaan air sudah cukup termasuk juga sumur sumur bor yang sudah di bangun oleh badan restorasi jambi,” Pungkasnya.(hy)