Saat Personil ke 5 hendak turun, Di lokasi tersebut mulai menyelimuti kembali kabut yang cukup tebal. Sehingga proses rapeling Anggota ke 5 ini, cukup dramatis dan keputusan Jump Master dari Basarnas yang berada di helikopter juga memutuskan tetap menurunkan Personil ke 5 tersebut karena dia adalah Dokter Kesehatan yang sangat dibutuhkan di lokasi pada saat itu. Dikarenakan proses rapeling yang sangat cepat, terdapat beberapa barang yang masih berada di helikopter tidak sempat di turunkan karena lokasi helikopter Houvering mulai dikelilingi kabut yang cukup tebal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah seluruh tim Udara mendarat di lokasi, Mereka langsung mencari lokasi korban helikopter mendarat darurat di Bukit Tamiai Tersebut. Dengan berjalan kurang lebih 200 Meter, akhirnya mereka menemukan titik lokasi Korban pertama kali di lokasi dan langsung melakukan penanganan awal. Mereka membagi tugas, dari Tim Dokkes langsung meakukan Penanganan terhadap seluruh Korban, dan Tim Basarnas Bersama Brimob langsung membuat Landing Point darurat dengan memotong sebagian pohon dikarenakan di daerah tersebut terdapat pepohonan yang cukup lebat.
Setelah itu mereka langsung membuat tandu darurat dengan Batang pohon dikarenakan terdapat salah satu korban yang membutuhkan Tandu untuk proses pemindahan Korban menuju Sekitar Landing Point darurat untuk proses evakuasi melalui udara. Satu persatu korban di evakusi menuju landing point darurat tersebut, dengan kemiringan kurang lebih 30-40 derajat tanpa kenal lelah Tim tersebut akhirnya berhasil mengevakuasi seluruh korban menuju tempat sekitar Helipad darurat.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya