JAMBI – Dr. Fadlilah, M.Pd, Dekan FTK UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi mengapresiasi keberhasilan madrasah mitra LPTK UIN STS Jambi.
Fadlilah memberikan semangat dan apresiasi kepada guru, siswa dan orang tua yang berhasil meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di madrasah.
“Bagus, animo masyarakat meningkat menyekolahkan anaknya di Madrasah,” katanya, Sabtu, (24/10/20).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, Program PINTAR Tanoto Foundation membawa dampak positif yang signifikan untuk membawa perubahan.
Ia juga mengatakan bahwa di masa pandemi saat ini, guru yang mengajar daring membutuhkan ekstra energi seperti menyiapkan meteri dan lainnya.
Baginya, keberhasilan madrasah salah satunya melalui kepala madrasah, dan harus terus memberikan motivasi dan dorongan agar guru tetap semangat, juga kepada siswa dalam melakukan aktivitas belajar dari rumah.
“Keberhasilan madrasah mitra UIN Sulthan Thaha Saifuddin salah satunya adalah adanya animo masyarakat yang ingin menyekolahkan putra-putrinya di madrasah, ini bukti kepercayaan yang semakin meningkat,” ujarnya lagi, dalam acara Webinar praktik baik pembelajan dan manajemen sekolah, Sabtu, (24/10/20).
Salah satunya adalah MI Nurul Yaqin Muaro Jambi yang terus meningkat jumlah siswanya,
“Sejak menjadi mitra Program PINTAR, siswa semakin meningkat, tahun 2018, jumlah siswa 186, tahun 2019 225 siswa, sedangkan di tahun 2020 menjadi 304 siswa,” ujar Kariem, kepala Madrasah.
Sedangkan MTsN 8 Muaro Jambi tahun 2018 mulai dari 96 siswa hingga di tahun 2020 sebanyak 140 siswa, “Hal ini karena kepercayaan masyarakat terhadap madrasah semakin baik sejak bermitra dengan UIN STS Jambi,” ujar Moeh Djuddah, Kepala Madrasah.
Sementara itu, Head of Teacher Training Institute Development Program PINTAR Tanoto Foundation, Bahris Salim mengatakan, para fasilitator dosen menjadi aset peningkatan mutu pendidikan di FKIP Universitas Jambi.
“SDM nya sudah kuat, melalui para fasilitator dosen yang telah dilatih. Kita berharap terus disebarkan pembelajaran aktif kepada mahasiswa,” ujarnya.
Bahris melanjutkan untuk dapat bersaing, maka sekolah dan kampus harus selalu terbuka dengan cara memberikan kebebasan berinovasi bagi guru dan dosen untuk berkreatifitas dalam mengajar.
“Kita tidak akan dapat menghasilkan anak-anak yang kreatif kalau guru dan dosen tidak kreatif. Faktor kepemimpinan dan guru menjadi salah satu faktor penting suksesnya pembelajaran,” tegasnya.(Hms/Tnt)