KUALA TUNGKAL – Saat diguyur Hujan lebat, Jalan maupun fasilitas publik di area Eks Rumah Dinas Sekretaris Daerah (Sekda) Tanjung Jabung Barat, Jambi kerap kebanjiran.
Banjir tersebut terjadi di Depan Masjid Baiturrahim atau belakang SDN 005/V Kuala Tungkal, Jalan Protokol Sriwijaya, Lapangan Basket, Lapangan Badminton dan dibelakang Eks Rumah Sekda TK Pertiwi.
Kondisi ini sempat dikeluhkan Orang Tua Siswa SDN 005/V dan pengguna akses Jalan, karena saat melakukan rutinitas menjemput Anak Sekolah, melakukan aktivitas Olahraga Jalan maupun sarana Lapangan Basket di Lokasi setempat terendam Banjir saat Hujan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita berharap Pemerintah daerah memperhatikan kondisi Jalan ini. Karena sudah bertahun – tahun Jalan ini sering banjir apabila hujan lebat,” kata Yuni salah seorang pengguna Jalan.
Padahal kalau ditimbun saja, mungkin Jalan di Belakang SDN 005 ini tidak akan banjir seperti yang terjadi sekarang. “Kasihan anak – anak SD 5 yang pulang lewat pintu belakang harus melewati banjir,” ucapnya.
Sehubungan dengan persolan Banjirnya Jalan maupun sarana Olahraga di Area Eks Rumah Dinas Sekda ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tanjung Jabung Barat, Jambi, Apri Dasman, S. ST.,MT menyebutkan, dalam Waktu dekat akan dilakukan normalisasi Drainase di area setempat yang diduga menjadi penyebab terjadinya Banjir.
“Normalisasi drainase dalam Kota bukan hanya di belakang Eks Rumah Dinas Pak Sekda atau TK Pertiwi dan Lapangan Tenis maupun Basket yang terjadi genangan saat musim Hujan tetapi ada beberapa titik lainnya yang perlu dilakukan pembenahan,” kata Apri Dasman saat ditemui di Ruang kerjanya, Rabu (28/9/22).
Dijelaskan Apri Dasman, mekanisme pemeliharaan untuk normalisasi drainase akan dilakukan dengan membuka akses drainase induk yang terdapat di Jalan Patunas.
“Induknya yang Jalan Patunas ada lobang nya yang tertutup. Jadi dalam waktu dekat kami akan membuka akses drainase induk di Jalan Patunas,” katanya.
Ditambahkan Apri Dasman, pemeliharaan terhadap drainase tersebut ditaksir akan mengeluarkan biaya sekitar Rp 100 Juta, untuk upah dan penggunaan material.(Bas)