Mengenal Varian Delta Plus yang Terdeteksi di Jambi

- Redaksi

Minggu, 1 Agustus 2021 - 21:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

COVID-19 Varian AY.1 'Delta Plus' Dikabarkan Sudah Terdeteksi di Jambi/Ilustrasi

COVID-19 Varian AY.1 'Delta Plus' Dikabarkan Sudah Terdeteksi di Jambi/Ilustrasi

JAMBI – Lembaga Biologi Molekuler Eijkman menemukan jenis varian baru virus corona di Indonesia yaitu varian Delta Plus.

Eijkman menyebut varian Delta Plus atau  B.1.617.2.1 atau AY.1 ditemukan di Jambi dan Mamuju.

“Iya. Kita temukan varian Delta Plus di Jambi dan Mamuju,” kata Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Amin Subandrio, Rabu (28/7/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mengutip Reuters, varian Delta Plus adalah sub-garis keturunan dari varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India.

Akan tetapi, bedanya pada varian Delta Plus memiliki mutasi protein lonjakan yang disebut K417N yaitu protein yang memungkinkannya menginfeksi sel-sel sehat.

“WHO melacak varian ini sebagai bagian dari varian Delta, seperti yang kami lakukan untuk varian perhatian lainnya dengan mutasi tambahan,” demikian pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kepada Reuters.

Ahli Virologi di India Shahid Jameel mengatakan K417N diketahui mengurangi efektivitas campuran antibodi monoklonal terapeutik.

BACA JUGA :  Cegah Stunting, PetroChina Beri Penyuluhan dan Bantuan Alkes Antoprometri

Pada situs National Geographic, posisi K417 berada dalam wilayah protein lonjakan yang berinteraksi dengan protein reseptor ACE2 dan memungkinkan virus menginfeksi sel—termasuk yang ada di paru-paru, jantung, ginjal, dan usus.

Ketika protein lonjakan bertemu ACE2, protein itu berubah dari keadaan “tertutup” menjadi “terbuka” untuk mengikat reseptor dan menginfeksi sel.

Mutasi K417N juga ditemukan pada varian Beta yang pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan, varian Gamma yang pertama kali teridentifikasi di Brasil dan pada beberapa sampel varian Alpha yang pertama kali di Inggris.

Dalam Medical News Today  menyebut bahwa Badan pemerintah Inggris atau PHE pada pada 11 Juni menyatakan varian Delta Plus termasuk sebagai “varian perhatian”. Dan pada 22 Juni, otoritas India mengikutinya.

Sejak itu, 11 negara telah melaporkan 197 kasus kolektif Covid-19 yang disebabkan oleh varian Delta Plus SARS-COV-2. Di antaranya Inggris (36), Kanada (1), India (8).

BACA JUGA :  Momentum Jambore Kader PKK, Bupati Tanjab Barat : Jadikan Media Evaluasi Program Kegiatan

Kemudian Jepang (15), Nepal (3), Polandia (9), Portugal (22) , Rusia (1), Swiss (18), Turki (1), dan Amerika Serikat (83).

Kekhawatiran Delta Plus

Menurut badan pengurutan genom Covid-19 Pemerintah India dalam CNN Health, varian Delta Plus menunjukkan beberapa sifat yang mengkhawatirkan seperti peningkatan penularan, pengikatan yang lebih kuat pada reseptor sel paru-paru, dan potensi pengurangan respons antibodi.

Beberapa ilmuwan juga khawatir bahwa mutasi tersebut, ditambah dengan fitur lain dari varian Delta, dapat membuat varian Delta Plus lebih menular.

Meski begitu, WHO mengatakan, untuk saat ini varian Delta Plus bukan sebagai varian yang umum, saat ini hanya menyumbang sebagian kecil dari urutan Delta.

“Untuk saat ini, varian ini tampaknya tidak umum, saat ini hanya mencakup sebagian kecil dari urutan Delta. Varian Delta dan varian perhatian lainnya yang beredar tetap menjadi risiko kesehatan masyarakat yang lebih tinggi karena telah menunjukkan peningkatan penularan,” kata WHO.

BACA JUGA :  Wabup Katamso : Komitmen Pemerintah Dukung Penuh Program MBG

Mutasi ini, bagaimana pun, juga hadir dalam beberapa varian lain, jadi kemungkinan bukan sumber kekhawatiran baru.

“Delta plus mungkin memiliki sedikit keuntungan dalam menginfeksi dan menyebar di antara orang-orang yang sebelumnya terinfeksi sebelumnya selama pandemi atau yang lemah atau tidak lengkap kekebalan vaksin,” kata ahli virologi Dr. Jeremy Kamil, dari Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Negeri Louisiana pada BBC.

Varian Delta Plus, kata Jeremy, berdasarkan catatannya tidak jauh berbeda dengan varian Delta.(Edt)

Artikel Ini Telah Tayang di kompas.com dengan judul : Mengenal Varian Delta Plus yang Terdeteksi di Jambi dan Mamuju beserta Ancamannya.

Apa Penadapat Anda Terkait Berita Ini?

Follow WhatsApp Channel lintastungkal.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Peduli Kesehatan Anak, Pemerintah Tanjab Barat Melaksanakan Sunatan Massal
Sambut HUT RI dan Kabupaten, Pemerintah Tanjab Barat Gelar Operasi Katarak Gratis
Wabup Katamso : Komitmen Pemerintah Dukung Penuh Program MBG
Wabup Katamso Serahkan Bantuan Program GENTING
Bupati Tanjab Barat Sampaikan Akan Gelar Operasi Katarak Gratis
Kenaikkan Cukai Rokok : Mengurangi Dampak Buruk Asap Rokok Bagi Perokok Pasif
Mengurangi Dampak Kesehatan: Kenaikan Cukai Rokok sebagai Upaya Menurunkan Angka Perokok di Indonesia
Kenaikan Cukai Rokok
Berita ini 200 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 1 Agustus 2025 - 22:38 WIB

Peduli Kesehatan Anak, Pemerintah Tanjab Barat Melaksanakan Sunatan Massal

Sabtu, 26 Juli 2025 - 22:44 WIB

Sambut HUT RI dan Kabupaten, Pemerintah Tanjab Barat Gelar Operasi Katarak Gratis

Minggu, 20 Juli 2025 - 12:12 WIB

Wabup Katamso : Komitmen Pemerintah Dukung Penuh Program MBG

Kamis, 10 Juli 2025 - 22:39 WIB

Wabup Katamso Serahkan Bantuan Program GENTING

Jumat, 4 Juli 2025 - 22:56 WIB

Bupati Tanjab Barat Sampaikan Akan Gelar Operasi Katarak Gratis

Berita Terbaru