JAMBI – Masalah pembebasan tanah dalam pembangunan prasarana infrastruktur hingga kini masih terus berlanjut.
Banyak pembangunan proyek infrastruktur yang jadwal penyelesaiannya terpaksa molor dari rencana, akibat harus menunggu pembebasan lahan selesai. Hal demikian ditemukan dalam Pengerjaan pembangunan jalan khusus batu bara di Jambi.
Akibatnya hingga saat ini pegres pembangunanya belum bisa dimulai. Pasalnya persoalan pembebasan lahan yang sampai saat ini belum terselesaikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Sudirman mengatakan pihaknya sudah berdiskusi dengan tiga perusahaan yang akan membangun jalan khusus batu bara di Jambi, serta pihak-pihak terkait lainnya.
Tiga perusahaan tersebut yaitu PT. Putra Bulian Properti, PT. Intitirta Primasakti dan PT. Sinar Anungrah Sukses.
“Ternyata perusahaan menghadapi kendala mengenai pembebasan lahan,” katanya, Selasa (9/5/23).
Sekda mengatakan yang terjadi saat ini, warga menentukan harga ganti rugi yang cukup tinggi. Lonjakan itu sampai 500 persen.
Sementara target penyelesaian jalan khusus itu, semakin dekat yakni Desember mendatang.
“Karenanya perusahaan merasa harga tersebut tidak bisa disepakati,” ungkap Sudirman.
Terkait masalah ini kata Sekda, Pemprov Jambi kata Sudirman beserta Instansi terkait lainnya sudah melakukan rapat untuk mencari solusi.
Awalnya, masalah pembebasan lahan domainnya memang diserahkan ke perusahaan yang akan membangun. Namun, sejalan dengan waktu, harga tanah melonjak tak terkendali. Maka untuk itu, pihak-pihak terkait harus mencarikan solusinya.
“Kenapa tidak dari awal pakai mekanisme pengadaan tanah, karena awalnya diserahkan sepenuhnya ke perusahaan yang membangun. Namun di perjalanan ternyata ada Kendala, maka kita carikan solusinya,” katanya.
Dari tiga trase pembangunan jalan khusus itu, persoalan pembebasan lahan ini terjadi di trase ke tiga. Namun, tidak semua masyarakat di trase ketiga yang menaikkan harga tanahnya.
“Sampai saat ini asa sekitar 70 sudah dibebaskan. Tinggal 30 persen ini lagi yang belum clear, yang harganya naik. Ini kita sikapi, supaya ada penyelesaian. Setelah pembebasan lahan, pengerjaan fisik bisa langsung dilaksanakan. Mudah-mudahan bisa selesai Desember sesuai target,” harapnya.(Red)
Penulis : Redaksi