Apresiasi pihak Universitas Gajah Mada pada tim peneliti World Masquito Program (WMP) mendapat pengakuan dengan masuknya peneliti utama Prof. dr. Adi Utarini., MSc., MPH, ph.D dalam daftar 100 orang paling berprngaruh pada tahun 2021 versi Majalah Times. Guru Besar UGM ini memimpin Tim Peneliti Teknologi Wolbachia untuk pengendaluan dengue di Yogakarta.
Pada giliran berikutnya Prof. Scott O’Nill berhasil mengisolasi Wolbachia dari Drosophila Melanogaster (lalat buah) ke dalam telur nyamuk Aedes Aegypti. Tujuan utamanya untuk melindungi komumitas global dari penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Wilayah operasional WMP meliputi 11 negara, termasuk Indonesia. Dan menurut Riris Andono Ahmad, M.P.H., Ph.D, seorang peneliti pendamping WMP Yogyakarta, pengembangan teknologi Wolbachia telah dimulai sejak tahun 2011. Pada fase awal penelitian dilakukan untuk memastikan keamanan Wolbachia dengan pelepasan nyamuk di area yang terbatas. Hasil uji efikasi Wolbachia cukup efektif menurunkan 77 % kasus dengue dan menurunkan 86 % kasus dengue yang dirawat di rumah sakit, kata Dokter Donnie.
Wolbachia dalam Aedes Aegypti bekerja dengan menghambat perkembangan virus dengue di dalam tubuh nyamuk sehingga saat nyamuk menggigit manusia tidak terjadi transmisi virus. Hasil penelitian ini katanya sudah dipublikasikan dalam The New England Journal of Medicine dan teknologinya sudah direview dalam pertemuan ke-13 WHO Vector Control Advisiry Group pada 7-10 Desember 2020.
Penulis : Jacob Ereste
Editor : Redaksi
Sumber Berita : Lintastungkal
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya