KUALA TUNGKAL – Tabligh Akbar yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kamis (3/8/23) dengan penceramah Prof. KH.Yahya Zainul Ma’arif, Lc., M.A., Ph.D atau yang lebih akrab di sapa Buya Yahya, dibanjiri Jamaah.
Ribuan jamaah baik lingkup ASN dan Non ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten Tanjab Barat maupun masyarakat tampak hadir memadati Alun-Alun Kota Kuala Tungkal. Mereka rela berdiri dan membentang koran untuk alas duduk
Tabligh akbar juga dihadiri Bupati Tanjab Barat H. Anwar Sadat dan jajaran Forkopimda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bupati H. Anwar Sadat dalam sambutannya ia mengucapkan terima kasih kepada kepada Buya karena telah bersedia memberikan tausiah kepada seluruh masyarakat yang hadir pada Tabliq Akbar ini.
Lanjut Bupati, Tabligh Akbar dan Temu Daerah diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Tanjung Jabung Barat ke 58 dan HUT Kemerdekaan RIbke 78 tahun 2023.
“Tujuan utama ialah membangun komunikasi Umat dan membawa keberkahan,” ujarnya.
Selanjutnya, Bupati juga berharap partisipasi dan dukungan masyarakat terhadap pembangunan, baik pembangunan fisik maupun mental spiritual untuk membangun akhlakul karimah lebih baik di Bumi Serengkuh Dayung Serentak Ketujuan.
Diakhir sambutan Bupati juga berharap apa yang disampaikan oleh Buya nantinya bisa bermanfaat bagi seluruh masyarakat Tanjab Barat yang hadir.
Sementara, Buya Yahya dalam tausiahnya menyampaikan, satu di antara ilmu yang paling penting untuk kehidupan manusia yaitu, ilmu mengenai menata hati diri sendiri.
“Maka saat ini ilmu yang penting kita hadirkan yaitu ilmu menata hati. Karena kita sering dihadapkan dengan permasalahan hati yang menimbulkan permusuhan atau dengki,” kata Buya Yahya.
Beliau mencontohkan, Abu Jahal bukan orang bodoh tapi orang cerdas, namun karena hatinya benci dan dengki terhadap Rasulullah maka ia tak mendapatkan ilmu dari Rasulullah.
“Jadi tak boleh ada prasangka yang buruk, merendahkan olaing lain, kesombongan dan lainnya,” sampai Buya.
Buya juga menjelaskan silaturahmi itu bukan sekedar membalas kebaikan orang yang baik kepada kita, tapi bahkan bagi mereka yang pernah menyakiti kita harus dibalas dengan kebaikan.
“Semoga pulang dari acara ini, kita semua senantiasa menghilangkan sifat kesombongan”, ucap Buya Yahya.*
Penulis : Angah
Editor : Redaksi
Sumber Berita : Linatstungkal