Ternyata Ini Alasan Awak Kapal KRI Nanggala 042 Tidak Keluar Saat Tenggelam

- Editor

Senin, 26 April 2021 - 05:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejumlah prajurit TNI-AL awak kapal selam KRI Nanggala-402 berada di atas lambung kapal setibanya di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin (6/2/2012). Kapal selam tersebut kembali bergabung dengan TNI AL usai menjalani perbaikan menyeluruh di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Okpo, Korea Selatan. [Antara/M Risyal Hidayat]

Sejumlah prajurit TNI-AL awak kapal selam KRI Nanggala-402 berada di atas lambung kapal setibanya di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin (6/2/2012). Kapal selam tersebut kembali bergabung dengan TNI AL usai menjalani perbaikan menyeluruh di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Okpo, Korea Selatan. [Antara/M Risyal Hidayat]

JAKARTA – Panglima TNI Hadi Tjahjanto telah menyatakan seluruh awak kapal selam KRI Nanggala-402 meninggal.

“53 personel yang onboard KRI Nanggala-402 telah gugur,” ujarnya dalam konferensi pers di Mabes TNI Jakarta dikutip kompas.tv, Minggu (25/04/21).

Ia melanjutkan, berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan kapal selam berusia 44 tahun itu dibuat di Jerman pada 1977 dan diterima TNI AL pada 1981.

Ia menjelaskan KRI Nanggala dilengkapi dengan cadangan oksigen yang hanya dapat bertahan selama 72 jam atau Kurang lebih tiga hari. Meski begitu sampai saat ini pencarian masih terus dilakukan untuk mengevakuasi 53 awal kapal beserta kapal itu sendiri.

Salah satu hal yang kemudian banyak dipertanyakan di media sosial adalah mengapa para awak kapal selam tidak keluar dari pintu emergency dan keluar untuk menyelamatkan dirinya sendiri? Berikut penjelasannya.

BACA JUGA :  Terpeleset ke Sungai Saat Cari Rumput Untuk Ternak, Winarto Ditemukan Tak Bernyawa

Melangsir dari suara.com, Pertama, perlu diketahui bahwa pintu darurat yang ada di kapal selam tidak bisa dibuka dengan leluasa karena telah dirancang jauh lebih rumit supaya tidak bisa dimasuki air laut. Sebagai pengganti, telah tersedia compartment penyelamat di mana bagian tersebut tidak bisa dimasuki air karena memiliki sistem isolasi walau bagian kapal lain telah bocor.

Jika awal kapal memutuskan keluar di kedalaman 700 meter, maka air akan memenuhi ruang kosong kapal hanya dalam hitungan detik. Jika dalam kedalaman rendah, awak kapal masih mungkin menahan tekanan air yang masuk dan berenang ke luar.

Namun perlu diketahui bahwa tekanan air akan meningkat sebanyak 1 atm setiap kedalaman 10 meter. Maka, jika tekanan di udara adalah 1 atm, tekanan di kedalaman 700 meter akan berada di angka 70 atm. Sementara manusia hanya bisa bertahan pada sekitar 3 sampai 4 atm.

BACA JUGA :  Nelayan Kuala Tungkal Ikuti Ujian Nasional Amatir Radio ORARI

Sehingga berenang dalam kedalaman 700 meter dinilai mustahil bagi manusia karena tekanannya akan sama seperti diinjak 100 ekor gajah di kepala.

Selain itu, dalam hitungan detik gendang telinga juga akan pecah. Begitu juga dengan paru-paru yang termampatkan dan menyebabkan sakit yang luar biasa sebelum akhirnya pecah. Hal itu akan terus berlanjut hingga pembuluh darah dan organ di seluruh tubuh yang hancur.

Sehingga membuka pintu kapal selam dan berenang ke luar di kedalaman 700 meter merupakan hal mustahil untuk dilakukan.(*Edt)

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Berita Terkait

PKB Sebut Putusan MK Wajib Diabaikan Jika Ubah Sistem Pemilu
Usai Dipecat dari Polri, Teddy Minahasa Ajukan Banding
Mahfud Sebut Kasus Menjerat Johnny Plate Akibat Mangkrangnya 985 Tower BTS 4G, Bukan Politisasi Hukum
Jokowi Tunjuk Mahfud MD Gantikan Menkominfo Johnny G Plate
Polisi Pastikan Tilang Manual Dilakukan Bukan dengan Razia, Lantas Seperti Apa?
Tinjau 91 Command Center, Kapolri dan Panglima TNI Pastikan Kesiapan Personel Jelang KTT ASEAN
KMP Royce 1 Terbakar di Alur Penyeberangan Merak ke Bakauheni
Presiden Jokowi Tinjau Pasar dan Sejumlah Ruas Jalan di Lampung
Berita ini 575 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 26 Mei 2023 - 17:32 WIB

Danrem 042/Gapu Pimpin Serah Terima Jabatan Dandim 0415/Jambi

Selasa, 23 Mei 2023 - 13:18 WIB

Hadiri Haflatul Wada, Wagub Sani : Bentengi Anak Dengan Ilmu Agama Yang Kuat

Selasa, 16 Mei 2023 - 19:26 WIB

Presiden Jokowi Cek Harga Komoditas Pangan di Pasar Rakyat Talang Banjar Jambi

Selasa, 16 Mei 2023 - 11:56 WIB

Tiba di Jambi, Presiden Jokowi Langsung Menuju Pasar Rakyat Talang Banjar

Selasa, 16 Mei 2023 - 01:01 WIB

Pangdam II/Swj : 2.000 Personel Gabungan Disiapkan Amankan Kunjungan Presiden Jokowi di Jambi

Jumat, 12 Mei 2023 - 18:21 WIB

Digelar Rutin, Sat Brimob Polda Jambi Bagikan Nasi Kotak Usai Sholat Jum’at dan Pengobatan Gratis

Selasa, 9 Mei 2023 - 00:48 WIB

Asah Kemampuan dan Keterampilan, Polwan Brimob Satbrimob Polda Jambi Latihan Menembak

Selasa, 9 Mei 2023 - 00:38 WIB

Satuan Brimob Polda Jambi Berbagi Sembako ke Panti Asuhan

Berita Terbaru

Nelayan Kuala Tungkal Ikuti Ujian Nasional Amatir Radio ORARI di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio (Balmon) Jambi, Senin (6/6/23). FOTO : Indra

Tanjab Barat

Nelayan Kuala Tungkal Ikuti Ujian Nasional Amatir Radio ORARI

Rabu, 7 Jun 2023 - 00:19 WIB

Polres Tanjabbar dan Inspektorat Sosialisasi Pencegahan Pungli. FOTO : Ist

Tanjab Barat

Polres Tanjabbar dan Inspektorat Sosialisasi Pencegahan Pungli

Selasa, 6 Jun 2023 - 17:49 WIB