Dalam sambutannya, Field Manager PetroChina Jabung Rudy Hermawan, menyatakan bahwa pentingnya penanganan kejadian dengan korban massal tidak bisa dipandang sebelah mata. Ancaman seperti bahaya gas, kebakaran, terorisme, dan kerusuhan adalah risiko nyata di industri minyak dan gas, keselamatan dan kesehatan kerja bukan hanya tanggung jawab perusahaan, tetapi juga merupakan hak bagi setiap tenaga kerja sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
“Dengan adanya diskusi dan pertukaran pengalaman, kita dapat lebih memahami bagaimana penanganan bencana massal seharusnya dilakukan. Ini juga menjadi langkah preventif untuk memastikan bahwa semua pihak memiliki wawasan yang sama dan dapat bekerja sama secara efektif saat terjadi kejadian darurat,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Perencanaan menjadi kunci utama dalam menghadapi keadaan darurat. Oleh karena itu, saya mengapresiasi keberadaan para peserta yang merupakan orang-orang luar biasa yang terlibat dalam perencanaan tanggap darurat. Ini bukan hanya tentang rencana tindakan pada saat darurat terjadi, tetapi juga mencakup tindakan pencegahan, persiapan, pelatihan, dan simulasi,” lanjutnya.
Rudy menambahkan bahwa PetroChina selalu berkomitmen untuk aktif berpartisipasi dalam pengelolaan darurat bencana bersama instansi terkait, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Saya berharap bahwa hasil dari kegiatan ini dapat membentuk sistem tanggap darurat yang solid dan efektif di wilayah kerja PetroChina International Jabung Ltd., dan berharap bahwa melalui kerja sama dan sinergi, kita dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan menjadi tim tanggap darurat yang dapat diandalkan dalam menghadapi berbagai tantangan,” harapnya.
Penulis : Tim Media
Editor : Redaksi
Sumber Berita : Lintastungkal
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya