Dalam budaya demokrasi merupakan hal itu wajar memiliki kepentingan asalkan adanya takaran yang terukur, tapi monarki tak sama sekali memiliki takarannya.
Apa yang mesti kita lakukan untuk keselamatan bangsa dan negara, menjadi topik utama dalam diskusi informal ini, ujar Sri Eko Sriyanto Galgendu. Sehingga istilah “Srinding pinggir kali”, yang dimaksud Kanjeng Bios Abiyoso sudah tepat diperankan oleh GMRI dan Forum Negarawan seperti yang dipelopori Kanjeng Sri Eko Sriyanto Galgendu dengan georafi fisik yang berada dalam ring Istana Negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Karena dalam istilah “Srinding Pinggir Kali” itu maksudnya adalah harus ada orang yang berada pada posisi di luar lingkaran agar bersedia dan berani mengkritisi keadaan yang ada di dalam Istana, tanda Kanjeng Bios Abiyoso, menandaskan.
Fenomena dari kejadian ambruknya patung wayang di Solo menjadi isyarat alam yang sangat dipercaya oleh banyak orang sebagai tanda-tanda jaman.
Kajian-kajian spiritual terkait dengan peristiwa yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2003, bermula dari GMRI melakukan acara sedekah bumi di Jawa Timur yang dihadiri juga oleh Gus Dur dan Sinuhun Paku Buwono XII. Kisah perjalan gerakan kesadaran dan pemahaman spiritual yang dilakukan GMRI, selaras dengan peristiwa Tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004 dan tsunami yang kemudian terjadi di Yogyakarta.
Penulis : Jacob Ereste
Editor : Redaksi
Sumber Berita : Lintastungkal
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya