“Dengan tekad kuat dan keberanian yang luar biasa, tidak sedikit Nelayan kita yang melaut ditengah Samudera hingga perbatasan Negara, hanya bermodalkan mesin usang di Kapal reyot miliknya,” kata Firli lagi.
Bahkan sambung Firli, tidak sedikit Nelayan yang masih menyewa Kapal untuk melaut, dimana hasil tangkapan tak jarang tidak sebanding dengan untuk membeli BBM, apalagi membayar sewa Kapal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pemerintah sebenarnya banyak membuat kebijakan dan program kesejahteraan bagi para Nelayan. Namun sayangnya tidak sedikit program kesejahteraan tersebut dijadikan peluang oleh oknum-oknum penyelenggara Negara, untuk meraup keuntungan dengan cara tidak halal, yakni korupsi.
Dicintohkan Firli, sebut saja korupsi ekspor Benih Lobster, pengadaan Kapal Nelayan, tukar guling tanah untuk tambak dan lain sebagainya.
“Saya pastikan, KPK dan institusi penegak hukum negara dalam hal ini Polri dan Kejaksaan, akan membongkar semua praktik-praktik korupsi yang menyengsarakan para nelayan Indonesia, tanpa terkecuali,” tegas Ketua KPK.
“Saya ingatkan kepada aparatur pemerintah termasuk pejabat yang terkait untuk jangan main-main dengan hajat hidup nelayan, khususnya pada aturan dan program kesejahteraan bagi saudara-saudara kita ini,” tegasnya lagi.
H. Firli Bahuri menyebutkan, KPK akan mengejar, menangkap dan menjerat siapapun yang berani mengusik, apalagi memakan anggaran Negara bagi kesejahteraan para Nelayan Indonesia, dengan Pasal Tindak pidana Korupsi yang paling berat hukumannya.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya