The International Rescue Committee mengatakan tempat berlindung, makanan, air, dan bantuan medis sangat dibutuhkan di tempat-tempat seperti Mandalay yang berada dekat dengan episentrum gempa.
“Setelah mengalami teror gempa bumi, orang-orang kini takut akan gempa susulan dan tidur di luar di jalan atau di lapangan terbuka,” ujar seorang pekerja IRC di Mandalay dalam sebuah laporan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di luar itu, perang saudara Myanmar, tempat junta militer merebut kekuasaan melalui kudeta pada 2021, turut mempersulit upaya menjangkau korban terluka dan kehilangan tempat tinggal akibat gempa.
Amnesty International mengatakan junta militer perlu mengizinkan bantuan untuk menjangkau wilayah-wilayah negara yang tidak berada di bawah kendalinya. Kelompok pemberontak mengatakan junta militer telah melakukan serangan udara setelah gempa bumi tersebut.
“Militer Myanmar menggunakan praktik lama untuk menolak memberikan bantuan ke daerah-daerah tempat kelompok-kelompok yang menolaknya aktif,” kata peneliti Amnesty di Myanmar, Joe Freeman.
“Militer harus segera mengizinkan akses tanpa hambatan ke semua organisasi kemanusiaan dan menghapus hambatan administratif yang menunda penilaian kebutuhan,” imbuhnya.
Editor : Redaksi
Sumber Berita: Cnnindonesia
Halaman : 1 2