Organisasi Kader HMI dan Lafran Pane dalam Kenangan

- Redaksi

Sabtu, 20 Januari 2024 - 19:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Prof. Drs. Lafran Pane, yang dikenal sebagai salah satu pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada tanggal 5 Februari 1947. FOTO : Net/Ist

Prof. Drs. Lafran Pane, yang dikenal sebagai salah satu pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada tanggal 5 Februari 1947. FOTO : Net/Ist

BANTEN, 17 Januari 2024 – Apapun ceritanya, perpecahan di tubuh HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) hingga ada sebutan untuk HMI MPO (Majlis Penyelamat Organisasi) dan HMI Dipo (Diponegoro) karena adanya perbedaan orientasi politik setelah Kongres HMI ke-15 di Medan pada tahun 1983, yang ditandai dengan penerimaan azas tunggal Pancasila sebagai doktrin rezim Orde Baru. Sehingga azas HMI tidak lagi disebut Islam, karena telah menerima azas tunggal Pancasila dan relatif mendapat tempat dan peluang dari pemerintah.

BACA JUGA :  Tinggal 196 Hari, Pj Gubernur Sumut : Persiapan PON 2024 Tancap Gas

Dilematis pilihan azas tunggal itu memang dibarengi ancaman pembubaran organisasi oleh pemerintah. Sehingga, secara resmi dalam Kongres HMI di Padang, diputuskan menerima azas tunggal Pancasila. Dan pemerintah pun, hanya mengakui keberadaan HMI Dipo sebagai organisasi yang resmi.

BACA JUGA :  Ini 7 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Hingga September 2022

Reformasi tahun 1998 membawa angin segar untuk kembali ke azas Islam, lalu secara resmi dilakukan juga pada Kongres HMI tahun 1999 di Jambi. Yang runyam, setelah itu pun tidak lantas luka yang terlanjur tertoreh itu tidak juga dapat segera dipulihkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Begitulah perseteruan internal di tubuh HMI yang sudah dirintis dan dijaga oleh pendirinya, Prof. Lafran Pane bersama 14 tokoh mahasiswa, Sekolah Tinggi Islam (yang kemudian menjadi Universitas Islam Indonesia) sejak didirikan pada 14 Rabiul Awal 1366 H atau 5 Februari 1947 di Yogyakarta. Akibat sudut pandang yang pragmatis dan idealis dan kritis terhadap penguasa yang cenderung korup dan zalim.

Apa Penadapat Anda Terkait Berita Ini?

Penulis : Jacob Ereste

Editor : Redaksi

Sumber Berita: Lintastungkal

Follow WhatsApp Channel lintastungkal.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Prabowo Lantik 11 Menteri, Wamen, dan Pimpinan Badan 
Aturan Baru KPU Rahasiakan 16 Dokumen Pribadi Capres Cawapres ke Publik
Pertamax Turbo Drag Fest 2025 Putaran III, Tasikmalaya Jadi Magnet Pecinta Motorsport
Pemkab dan DPRD Tanjab Barat Sepakati Usulan Pembagian Saham PI 10 Persen ke Pemprov Jambi Segini
Mediasi Pesetruan AMPLE dengan Subcon PetroChina Buntut PHK dan Perekrutan Dijadwalkan Ulang
Reshuffle Kabinet, Prabowo Ganti Sri Mulyani dan Budi Arie
Komjen Pol Dedi Prasetyo Resmi Jabat Wakapolri
DPP PAN Nonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya dari Anggota DPR
Berita ini 208 kali dibaca
KONTEN PROMOSI pada widget diatas merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan oleh pihak ketiga, bukan dari redaksi Lintastungkal.com. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten promosi ini.

Berita Terkait

Kamis, 18 September 2025 - 00:49 WIB

Prabowo Lantik 11 Menteri, Wamen, dan Pimpinan Badan 

Senin, 15 September 2025 - 19:05 WIB

Aturan Baru KPU Rahasiakan 16 Dokumen Pribadi Capres Cawapres ke Publik

Sabtu, 13 September 2025 - 17:29 WIB

Pertamax Turbo Drag Fest 2025 Putaran III, Tasikmalaya Jadi Magnet Pecinta Motorsport

Jumat, 12 September 2025 - 22:52 WIB

Pemkab dan DPRD Tanjab Barat Sepakati Usulan Pembagian Saham PI 10 Persen ke Pemprov Jambi Segini

Kamis, 11 September 2025 - 23:46 WIB

Mediasi Pesetruan AMPLE dengan Subcon PetroChina Buntut PHK dan Perekrutan Dijadwalkan Ulang

Berita Terbaru