Kemudian, fokus perlu diberikan pada penciptaan lapangan kerja, terutama dalam sektor-sektor yang berpotensi besar seperti industri manufaktur. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil menjadi kunci dalam upaya ini. Investasi dalam infrastruktur, pelatihan kerja, dan peningkatan keterampilan juga perlu ditingkatkan.
Program Kartu Prakerja yang telah ada dapat dimaksimalkan, namun perlu dievaluasi dan disesuaikan agar lebih efektif sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Sementara itu, pemerintah juga perlu mendorong investasi baru di sektor ekonomi yang berkembang seperti ekonomi digital dan kreatif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pengangguran Generasi Z (Gen Z) bukan sekadar menjadi persoalan ekonomi, melainkan juga menimbulkan dampak sosial yang dapat mengganggu stabilitas negara. Oleh karena itu, penanganannya harus dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan. Dengan kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran di kalangan Gen Z dan memberikan mereka masa depan yang lebih cerah.
Tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam mengatasi masalah pengangguran Gen Z mencakup beragam aspek, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun kebijakan publik. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya kesesuaian antara keterampilan yang dimiliki oleh para pencari kerja Gen Z dengan kebutuhan pasar kerja. Banyak lulusan sekolah menengah atau perguruan tinggi yang tidak memiliki keterampilan yang sesuai dengan permintaan industri, sehingga mereka kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka.
Penulis : Andhika Wahyudiono : Dosen UNTAG Banyuwangi
Editor : Redaksi
Sumber Berita : Lintastungkal
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya