Screning Merokok Pada Usia Anak Sekolah Lebih Efektif: Dengan Menaikkan Cukai Rokok Diera Pemerintahan Baru

- Redaksi

Sabtu, 14 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ermawaty karo-karo Ketika Memberikan Edukasi Tentang Dampak Merokok Kepada par Pelajar. FOTO : Dok. Pribadi

Ermawaty karo-karo Ketika Memberikan Edukasi Tentang Dampak Merokok Kepada par Pelajar. FOTO : Dok. Pribadi

Berdasarkan data dari Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia, merokok di kalangan remaja merupakan masalah kesehatan yang signifikan. Data terbaru, dari Riskesdas 2018, memberikan gambaran tentang prevalensi merokok di kalangan remaja Indonesia.

Ada beberapa poin penting mengenai data merokok pada remaja:Prevalensi Merokok pada Remaja Angka Penggunaan Rokok pada Remaja: Riskesdas 2018 mencatat bahwa sekitar 9,1% remaja usia 10–18 tahun di Indonesia adalah perokok aktif. Angka ini menunjukkan bahwa sekitar 1 dari 10 remaja terpapar kebiasaan merokok.Perbedaan Berdasarkan Jenis Kelamin: Laki-laki cenderung memiliki prevalensi merokok yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Di antara remaja laki-laki, sekitar 30,7% adalah perokok aktif, sedangkan pada remaja perempuan hanya 1,2%. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah perokok aktif di Indonesia diperkirakan mencapai 70 juta orang.

Dari jumlah tersebut, sekitar 7,4% adalah anak-anak dan remaja berusia 10-18 tahun. Kelompok usia 15-19 tahun merupakan kelompok perokok terbanyak dengan 56,5% di antaranya, diikuti oleh kelompok usia 10-14 tahun dengan 18,4%. Prevalensi merokok di kalangan anak-anak dan remaja semakin meningkat, yang menimbulkan kekhawatiran terkait dampak kesehatan jangka panjang. Pemerintah dan berbagai pihak terkait terus berupaya mengatasi masalah ini dengan berbagai kebijakan dan kampanye.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Pengaruh Teman Sebaya: Faktor lingkungan, terutama pergaulan dengan teman sebaya yang merokok, menjadi salah satu faktor utama yang mendorong remaja untuk mulai merokok, Iklan dan Aksesibilitas: Kemudahan dalam mengakses rokok dan pengaruh iklan rokok di media massa juga berperan dalam meningkatkan jumlah perokok remaja di Indonesia.

Upaya Pengendalian Merokok di Kalangan Remaja

  • Pemerintah Indonesia, melalui berbagai kebijakan seperti larangan penjualan rokok kepada anak di bawah umur, dan kampanye anti-merokok, berusaha menanggulangi prevalensi merokok di kalangan remaja.
  • Selain itu, pendidikan tentang bahaya merokok juga digalakkan di sekolah-sekolah untuk mengurangi kebiasaan merokok sejak usia dini.

Merokok memiliki berbagai dampak buruk bagi kesehatan tubuh dan dapat menyebabkan berbagai penyakit serius.Ada beberapa bahaya merokok yang paling signifikan:

  1. Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
  • Penyakit Jantung Koroner: Merokok meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, yang dapat menyebabkan serangan jantung. Asap rokok merusak pembuluh darah, meningkatkan kadar kolesterol buruk (LDL), dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL).
  • Stroke: Merokok juga meningkatkan risiko stroke, karena dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah yang mengalirkan darah ke otak.
  1. Penyakit Paru-paru
  • Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK): Merokok adalah penyebab utama PPOK, yang mencakup penyakit seperti bronkitis kronis dan emfisema. Penyakit ini mengakibatkan sesak napas, batuk kronis, dan penurunan fungsi paru-paru.
  • Kanker Paru-paru: Merokok adalah penyebab utama kanker paru-paru. Sekitar 85% kasus kanker paru-paru disebabkan oleh merokok. Kanker paru-paru adalah salah satu kanker yang paling mematikan.
  1. Kanker Lainnya
  • Selain kanker paru-paru, merokok juga dapat menyebabkan kanker di bagian tubuh lainnya, seperti mulut, tenggorokan, kerongkongan, pankreas, ginjal, kandung kemih, dan leher rahim. Asap rokok mengandung lebih dari 70 zat karsinogenik (penyebab kanker).
  1. Gangguan Reproduksi dan Kehamilan
  • Kesulitan Hamil: Merokok dapat memengaruhi kesuburan pada pria dan wanita. Pada wanita, merokok dapat merusak saluran telur dan mengganggu keseimbangan hormon.
  • Kehamilan Berisiko: Merokok selama kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan masalah perkembangan janin.
  • Risiko Kelahiran Anak dengan Cacat: Merokok juga meningkatkan risiko cacat lahir, seperti bibir sumbing atau kelainan jantung.
  1. Masalah Kesehatan Mulut
  • Penyakit Gusi: Merokok dapat menyebabkan penyakit gusi, yang pada gilirannya bisa menyebabkan gigi tanggal dan infeksi pada jaringan gusi.
  • Kanker Mulut dan Tenggorokan: Merokok meningkatkan risiko kanker mulut, tenggorokan, dan laring (pita suara).
  • Napas Bau Tidak Sedap: Merokok menyebabkan napas berbau tidak sedap dan dapat merusak rasa dan bau.
  1. Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh
  • Merokok melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Ini juga memperlambat proses penyembuhan luka.
  1. Pengaruh pada Kesehatan Mental
  • Stres dan Kecemasan: Walaupun banyak orang merokok untuk mengurangi stres, merokok sebenarnya dapat meningkatkan kecemasan dan stres. Nikotin memengaruhi sistem saraf pusat, yang menyebabkan ketergantungan fisik.
  • Depresi: Merokok juga dikaitkan dengan risiko depresi yang lebih tinggi, dan perokok mungkin lebih cenderung mengalami gangguan suasana hati.
  1. Pengaruh pada Kulit
  • Merokok mempercepat penuaan kulit, menyebabkan kulit kusam, keriput, dan hilangnya elastisitas. Ini terjadi karena merokok mengurangi aliran darah ke kulit dan mengurangi oksigen serta nutrisi yang diperlukan kulit untuk tetap sehat.
  1. Bahaya Bagi Orang Lain (Perokok Pasif)
  • Asap Rokok Pasif: Orang yang terpapar asap rokok tanpa merokok sendiri (perokok pasif) juga berisiko mengalami masalah kesehatan yang serupa, termasuk kanker paru-paru, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan. Ini sangat berbahaya bagi anak-anak dan wanita hamil.
  1. Pengaruh pada Kesehatan Ekonomi
  • Biaya Kesehatan: Merokok meningkatkan pengeluaran untuk perawatan kesehatan karena dampaknya yang serius terhadap tubuh. Selain itu, perokok berisiko lebih tinggi untuk mengidap penyakit yang memerlukan perawatan jangka panjang dan pengobatan yang mahal.

Banyaknya dampak yang disebabkan akibat merokok terutama pada usia anak sekolah maka perlu Meningkatkan cukai rokok dapat menjadi salah satu pendekatan yang efektif untuk mengurangi bahaya merokok di kalangan pelajar sekolah, tetapi ia harus digabungkan dengan strategi lain, termasuk program penyuluhan dan pendidikan.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa kombinasi antara peningkatan cukai rokok dan program penyuluhan bisa efektif:

  1. Pengaruh Kenaikan Cukai Terhadap Harga Rokok
  • Mengurangi Aksesibilitas: Peningkatan cukai rokok akan meningkatkan harga rokok, yang membuatnya kurang terjangkau bagi pelajar sekolah, terutama yang memiliki anggaran terbatas.
  • Mengurangi Konsumsi: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kenaikan harga rokok dapat menurunkan tingkat konsumsi rokok, terutama di kalangan individu yang sensitif terhadap harga, seperti remaja dan orang muda.
  1. Program Penyuluhan dan Pendidikan
  • Meningkatkan Kesadaran: Program penyuluhan yang memberi informasi tentang bahaya merokok dapat membantu pelajar memahami risiko kesehatan, termasuk masalah pernapasan, penyakit jantung, dan kanker.
  • Mendorong Perubahan Sikap: Selain memberikan informasi, penyuluhan juga dapat mengubah sikap pelajar terhadap merokok, dengan menekankan dampak sosial dan pribadi yang negatif.
  • Mencegah Kebiasaan Merokok: Program yang menargetkan pelajar sekolah berpotensi mencegah mereka untuk mulai merokok, karena pengetahuan tentang risiko kesehatan dan dampak negatif lebih cepat terbentuk pada usia muda.
  1. Pengaruh Kombinasi
  • Sinergi Antara Kebijakan dan Edukasi: Menggabungkan kebijakan seperti peningkatan cukai rokok dengan program penyuluhan dapat meningkatkan efektivitas. Peningkatan harga dapat mengurangi kecenderungan membeli rokok, sementara pendidikan dan penyuluhan mengurangi kemungkinan pelajar mencoba rokok sejak awal.
  • Mencegah Kecanduan: Program penyuluhan yang tepat dapat mencegah kecanduan pada tahap awal, sementara kebijakan cukai tinggi mengurangi keberadaan rokok yang mudah diakses.
  1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas
  • Dukungan Sosial dan Keluarga: Keberhasilan dari program penyuluhan dan kebijakan cukai juga tergantung pada dukungan keluarga, teman sebaya, dan masyarakat sekitar. Jika keluarga mendukung keputusan untuk tidak merokok, pelajar akan lebih terbantu dalam menghindari kebiasaan ini.
  • Penegakan Hukum: Selain meningkatkan cukai, penting untuk menegakkan peraturan yang melarang penjualan rokok kepada pelajar. Hal ini dapat memastikan bahwa kenaikan harga efektif dalam mengurangi akses rokok di kalangan pelajar.

Kesimpulan:

Peningkatan cukai rokok yang diimbangi dengan program penyuluhan yang efektif di sekolah dapat menjadi strategi yang kuat untuk mengurangi tingkat merokok di kalangan pelajar. Kebijakan tersebut tidak hanya mengurangi akses ke rokok, tetapi juga membentuk pola pikir dan perilaku sehat pada generasi muda. Namun, keberhasilan dari strategi ini bergantung pada pelaksanaan yang menyeluruh dan pengawasan yang ketat.

Daftar pustaka

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
  1. World Health Organization (WHO). (2019). Tobacco control and taxation: Raising taxes on tobacco products. Retrieved from https://www.who.int
  2. Chaloupka, F. J., & Warner, K. E. (2000). The economics of smoking. In Handbook of Health Economics (Vol. 1, pp. 1539-1627). Elsevier. https://doi.org/10.1016/S1574-0064(00)80048-6
  3. Tobacco Control Support Centre. (2020). Indonesian Youth and Tobacco Consumption
  4. Sihombing, H. S. & Aini, Q. (2021). Dampak ekonomi dan sosial terhadap kenaikan cukai rokok di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan, 18(2), 120-130.
  5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Survei Perilaku Kesehatan Masyarakat Indonesia 2023. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses dari https://www.kemkes.go.id

Penulis : Ermawaty karo-karo Angkatan IV (2023),Mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Indoesia Maju

Apa Penadapat Anda Terkait Berita Ini?

Penulis : dr. Ermawaty Karo-Karo

Editor : Redaksi

Sumber Berita : Lintastungkal

Follow WhatsApp Channel lintastungkal.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Terminal Lubuk Pakam Siap Uji Coba, Kadishub Sumut Pastikan Fasilitas Dimanfaat Optimal
Kapolres Tanjab Barat Bersama Forkopimda Tanam Jagung Serentak 1 Juta Hektar
Resmi Jabat Kapolres Kerinci, Kedatangan AKBP Arya Tesa Brahmana Disambut Tarian dan Pedang Pora
Kata Dandim 0416/Bute Terkait PETI di Desa Sungai Telang
Sabtu Besok, Polres Tanjab Barat Tetap Layani Lulusan PPPK dan Masyarakat Umum Urus SKCK
Begini Pelaksanaan Belajar Paket B dan C Warga Binaan di Lapas Kelas IIB Tebo
Kapolsek, Kanit Reskrim Polsek Sungai Gelam Terima Reward dari Kapolres Muaro Jambi Atas Keberhasil Ungkap Kasus Perampokan Palsu
BBM Subsidi 2025: Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan Sesuai Kuota dan Skema Pemerintah
Berita ini 68 kali dibaca
Dilarang Mengambil dan/atau Menayangkan Ulang Sebagian Atau Keseluruhan Artikel di atas untuk Konten Akun Media Sosial Komersil Tanpa Seizin Redaksi.

Berita Terkait

Minggu, 26 Januari 2025 - 19:07 WIB

Terminal Lubuk Pakam Siap Uji Coba, Kadishub Sumut Pastikan Fasilitas Dimanfaat Optimal

Selasa, 21 Januari 2025 - 18:23 WIB

Kapolres Tanjab Barat Bersama Forkopimda Tanam Jagung Serentak 1 Juta Hektar

Kamis, 16 Januari 2025 - 19:41 WIB

Resmi Jabat Kapolres Kerinci, Kedatangan AKBP Arya Tesa Brahmana Disambut Tarian dan Pedang Pora

Jumat, 10 Januari 2025 - 19:26 WIB

Kata Dandim 0416/Bute Terkait PETI di Desa Sungai Telang

Jumat, 10 Januari 2025 - 15:52 WIB

Sabtu Besok, Polres Tanjab Barat Tetap Layani Lulusan PPPK dan Masyarakat Umum Urus SKCK

Berita Terbaru