Sudirman mengemukakan, upaya konservasi dengan melibatkan masyarakat adalah salah satu jalan dalam perlindungan gajah di alam, karena secara tradisi, masyarakat memiliki pengalaman hidup berdampingan dengan gajah, tradisi ini adalah penghormatan terhadap gajah yang tujuannya untuk perlindungan gajah dan menghindari konflik gajah dengan manusia.
“Berbasis bentang alam adalah terobosan baru yang dapat dilakukan, sehingga perlu dilakukan secara kolaboratif. Menjadi menarik karena rencana pengelolaan kawasan esensial ekosistem tersebut dibingkai dengan pengelolaan koridor satwa liar terancam punah yaitu Gajah Sumatera”, ungkap Sudirman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sudirman menjelaskan, KEE Koridor Gajah Sumatera adalah salah satu bentuk kompromi manajemen kawasan yang memiliki nilai ekologis tinggi namun berada di luar kawasan konservasi. Hal ini selaras dengan salah satu visi misi yang ingin dicapai Provinsi Jambi yaitu meningkatkan aksesibilitas dan kualitas infrastruktur umum, pengelolaan energi dan sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan.
“Untuk itu, pengelolaan sumber daya alam di Provinsi Jambi telah diwujudkan dalam banyak program seperti pembangunan ekonomi hijau dan percepatannya melalui Green Growth Compact, yaitu sebuah komitmen antara pemerintah, swasta, dan masyarakat yang mendorong pembangunan hijau. KEE Koridor Hidupan liar Bentang Alam di Bukit Tiga Puluh adalah contoh nyata dari Green Growth Compact yang tengah digagas. Forum ini membutuhkan kontribusi berbagai elemen,” terang Sudirman.
Sudirman juga menyampaikan bahwa dari hasil diskusinya dengan Pemerintah Kabupaten Tebo dan Kepala BKSDA, kondisi dari tempat tersebut sudah dirambah oleh illegal logging.
“Tadi saya bicara dengan Bapak Bupati bahwa kondisi sekarang tidak berarti kondisinya masih asri, Kepala BKSDA mengatakan sudah ada illegal logging di sekitar Bukit Tiga Puluh. Kondisi ini kalau terus-menerus dibiarkan, maka potensi alam yang ada untuk hidup habitat Gajah Sumatera menjadi berkurang dan konsekuensinya akan beralih ke luar konservasi yang banyak bersentuhan dengan kehidupan manusia. Oleh karena itu, forum punya tanggung jawab untuk ikut juga menyelamatkan alam. Kita juga bekerja sama dengan pemerintah Riau dan dari Sumatera Barat,” tutur Sudirman. (HmsProv)
Halaman : 1 2