Pantauan media ini, dari laman facebook Pemkab Tanjab Barat pada Senin (16/10/23) Asisten II Firdaus Khatab bersama Bupati H. Anwar Sadat, Direktur PDAM dan Plt Kepala Dinas Perkim mengkonfirmasi jika Instalasi Pengolahan Air (IPA) tidak beroperasi normal lantaran ada kendala teknis di Perumda Tirta Pengabuan.
“Kami rapat tentang krisis Air bersih yang dipimpin langsung oleh Pak Bupati (Anwar Sadat). Secara teknis di Lapangan saat ini kendala di Perumda Tirta Pengabuan yakni dari Pompa Intake,” kata Asisten II.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dijelaskan Firdaus, Pompa Intake itu kapasitas sebenarnya 200 Liter per detik dan ada 3 (Tiga) Pompa yang dibeli Tahun 2009.
Kondisi saat ini kemampuan Pompa di Intake itu tinggal 80 Liter per detik dan terkadang mengalami kerusakan yang sedang diupayakan untuk diperbaiki.
“Jadi dengan kondisi Pompa tinggal 80 Liter per Detik Air untuk diolah di IPA menjadi sedikit untuk di dorong ke Kuala Tungkal. Sehingga dengan kondisi Air yang memang tinggal sedikit tidak dapat memenuhi kebutuhan pelanggan di Kuala Tungkal yang lebih kurang 6000 Pelanggan,” jelasnya.
Disisi lain, terganggunya suplai Air bersih ke masyarakat juga dipengaruhi Arus Listrik dari PLN yang ketika proses pengisian Air dari Intake ke IPA terjadi Padam Listrik yang menggangu Suplai Air ke Pengolahan.
“Ketika listrik mati Satu hingga Dua Jam ini juga berpengaruh kepada pasokan Air ke Pelanggan di Kuala Tungkal,” katanya.
Sebab prosesnya, dari Intake mengisi ke IPA kemudian di dorong ke Reservoir Senyerang- Parit Pudin dan Parit IV Sungai Saren ini menjadi lambat sampai ke Kuala Tungkal.
“Terkait PLN kami akan berkomunikasi dengan Kepala PLN untuk bagaimana mengarahkan Arus Listrik kalau bisa dimanfaatkan dari Gardu Induk Parit IV Sungai Saren,” sebut Asisten II Setda Tanjab Barat H Firdaus Khattab.
Penulis : Redaksi
Sumber Berita : Lintastungkal
Halaman : 1 2