KUALA TUNGKAL – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Selempang Merah Kuala Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun Pelajaran 2021/2022 melaksanakan Ujian Sekolah Pendidikan Kesetaraan (USPK) Paket B.
Ujian yang dilaksanakan selama 3 (Tiga) Hari sejak 17 – 19 Mei 2022 dilaksanakan di SDN 74/V Kuala Tungkal ini diikuti oleh 75 Peserta yang rata – rata merupakan Anak – Anak Pondok Pesantren di Tanjung Jabung Barat ini berkesempatan mengantongi Ijazah SMP.
“Rata – rata untuk peserta ini adalah Anak – Anak Pondok pesantren yang tidak mempunyai waktu karena tengah mendalami pembelajaran Kajian Kitab Kuning di Pondok pesantren masing – masing,” kata Erham, S.Ag Ketua PKBM Selempang Merah, usai memberikan pengarahan kepada Peserta Ujian, Selasa (17/5/22).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Erham menjelaskan, untuk Ujian sendiri akan diikuti peserta selama 3 (Tiga) hari dan disetiap harinya para Peserta akan di uji dengan 3 Mata Pelajaran.
” Seperti Hari ini (Selasa,red) Peserta mengikuti Ujian dengan Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKN, Bahasa Indonesia. Kemudian Hari Rabu Bahasa Inggris, Matematika, IPA. Dan Hari Kamis Mata Pelajaran PJOK, IPS dan Seni Budaya,” jelas Erham.
“Untuk Waktu ujian setiap Harinya sama dimulai Pukul 13.00 Wib – 14. 15 Wib jam pertama, 14.15 Wib – 15.30 Wib jam kedua dan Pukul 16.00 Wib – 17.00 Wib jam ketiga,” imbuhnya.
Menurut Erham Ketua PKBM Selempang Merah, setelah mereka (Peserta) Ujian, tentunya dapat Nilai dan Nilai-Nilai itu di-input ke Dapodik baru diterbitkan Ijazah.
“Kalaupun ada keinginan mereka untuk melanjutkan ke Jenjang Pendidikan Formal tentunya mereka sudah punya Modal Ijazah,” jelas Erham.
“Ijazah ini tentunya bisa digunakan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan Formal SMA/MA/ SMK. Bahkan kalau mereka melanjutkan ke Paket C akan kita usulkan Program PIP melalui Dapodik dan laporan kita lanjutkan ke Dinas,” pungkasnya.
Terpisah Yudi salah seorang Santri Pondok Pesantren yang mengikuti USPK mengungkapkan terkait mata pelajaran yang diujikan cukup susah.
“Agak sulit lah sedikit. Tapi Alhamdulillah masih bisa dikerjakan sesuai dengan batas Waktu yang diberikan,” kata Santri yang berdomisili di Betara ini.(Bas)