JAMBI – Kemacetan angkutan batu bara di jalan nasional Provinsi Jambi menemukan titik terang.
Hasil ini merupakan kesepakan rapat Forkopimda Jambi dalam mengatasi kemacetan angkutan batu bara di jalan nasional Provinsi Jambi.
Dirlantas Polda Jambi, Kombes Pol Dhafi mengatakan hasil kesepakatan mengurangi jumlah kuota angkutan batu bara yang beroperasi di jalan nasional Provinsi Jambi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Adapun dari total 9.500 angkutan batu bara yang boleh beroperasi hanya 4.000 angkutan batu bara setiap malamnya.
“Jadi setiap hari itu hanya boleh 4.000 angkutan batu bara yang boleh keluar dari mulut tambang,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (1/2/23).
Nantinya, kata Dhafi, aturan pembatasan kuota angkutan batu bara ini akan ada surat edaran atau Intruksi dari Gubernur Jambi.
Selain itu, untuk mengurai kemacetan angkutan di jalan nasional, Ditlantas Polda Jambi juga sudah berkoordinasi dengan Dishub Provinsi Jambi untuk menyediakan mobil derek atau alat berat di setiap lokasi jalan rusak.
“Jadi kalo ada mobil derek atau alat berat, jika angkutan batu bara yang patah as bisa cepat dipindahkan agar tidak menimbulkan kemacetan panjang,” jelasnya.
Dirlantas Polda Jambi menambahkan aturan pembatasan kuota angkutan batu bara di jalan Nasional Provinsi Jambi ini hanya berlaku hingga 14 bulan kedepan menjelang selesainya pembangunan jalan khusus angkutan batu bara.(Dhea)