MODAL EKONOMI
Modal Ekonomi memiliki peran penting sebagai penggerak dan pelumas mesin politik. Pemilihan umum dengan cara terbuka seperti sekarang tentu memerlukan cost (biaya) politik yang cukup besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Modal ekonomi dibutuhkan untuk membiayai berbagai kebutuhan dalam rangka kampanye maupun menghimpun massa. Selain dibutuhkan untuk keperluan kampanye, modal ekonomi juga seringkali dibutuhkan dalam kondisi politik yang menekankan kepada interaksi spontan antara pemilih dan calon yang maju dalam pemilu.
Ya, UAS yang dulu bukanlah yang sekarang, artinya kondisi kekuatan ekonomi pasangan UAS-Suhatmeri pada 2015 yang lalu berbeda dengan kekuatan finansial pasangan UAS-Hairan pada pilkada 2020.
Berdasarkan LHKPN UAS memiliki kekayaan 1.784.608.904, meski penulis tidak menemukan data pada LHKPN Hairan, namun publik mengenal Hairan sebagai sosok yang memang memiliki modal ekonomi yang cukup kuat.
Sepertinya, Pilkada Serentak 2020 yang baru saja kita laksanakan seolah semakin membenarkan sebuah mitos pemilu bahwa untuk memenangi sebuah kontestasi pemilu memerlukan 3 hal yaitu : Popularitas, Elektabilitas dan Isi Tas.
Apa yang penulis sampaikan di atas adalah hasil analisis penulis, boleh jadi apa yang penulis sampaikan tidak lengkap. Untuk melengkapinya tentu memerlukan riset mendalam dan ilmiah.
Penulis : Ahmad Harun Yahya, M.Si