KUALA TUNGKAL – Nurhafizah, guru IPA SMPN 2 Kuala Tungkal memanfaatkan Zoom dan WhatsApp untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Dari total 64 orang siswa kelas VIIA dan VIIB yang melakukan PJJ melalui Zoom, hanya diikuti 43 orang.
“Alhamdulillah, 68% siswa saya ikut PJJ melalui Zoom, adapun yang tidak ikut, saya siasati dengan sistem luring, atau luar jaringan,” ujar Evi, panggilan akrabnya.
Evi mengakui, persiapan merupakan hal penting sebelum melakukan PJJ. “Salah satu media yang kita gunakan untuk persiapan adalah WhatsApp, bahkan simulasi terlebih dahulu,” ujar Nuraini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dirinya juga kerap membagi pengalaman selama PJJ dengan guru lainnya, ia memberikan pengetahuan praktis kepada para wali kelas lain agar dalam pembelajaran daring siswa haru tetap mendapatkan pembelajaran bermakna sebagaimana pembelajaran tatap muka.
“PJJ adalah singkatannya pembelajaran jarak jauh, bukan penugasan jarak jauh, jangan buat siswa tertekan selama PJJ berlangsung,” tegasnya.
Saat pandemi melanda, Nuraini langsung bergerak cepat untuk mendukung proses pembelajaran dari rumah (learning from home). Ia ingin memastikan capaian keberhasilan siswa tidak hanya pada saat pembelajaran normal di kelas, namun bagaimana pembelajaran jarak jauh atau daring tersebut tetap berlangsung di tengah pandemi.
“Selama pandemi, anak-anak harus tetap mendapatkan pembelajaran berkualitas,” itulah yang dikatakan Nuraini, Kepala sekolah inovatif dari SDN 03/V Kuala Tungkal Tanjung Jabung Barat, Jum’at, (10/07/20), dalam acara media meeting yang digelar di Kuala Tungkal.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya