KUALA TUNGKAL – Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober, tahun ini bertepatan dengan MTQ ke 50 Tingkat Provinsi Jambi di Kabupaten Tanjab Barat menjadi momen tersendiri bagi Granasda Tanjab Barat mempromosikan batik khas daerah.
Selain mengucapkan Selamat Hari Batik Nasional Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Umy Hj. Fadhilah Sadat mengajak semua kalangan untuk melestarikan batik khas daerah.
“Selamat hari batik nasional, Saya mengajak semua elemen masyarakat untuk mengenalkan dan mengembangkan batik khas kebanggaan negeri kita ini agar bisa dikenal luas,” tutur Umy Dhilah, Sabtu (02/10/21).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hampir semua daerah di Indonesia memiliki corak khas batik masing-masing, yang tentunya memiliki filosofi tersendiri
Di Tanjab Barat sendiri, memiliki motif atau corak khasnya sendiri, seperti kopi liberika, udang ketak, buah pidada, dan lainnya, dan semua itu juga memiliki arti setiap coraknya.
Ketua Dekranasda mengaku bangga dengan batik yang sarat dengan budaya Indonesia khususnya batik khas produksi UMKM di Tanjab Barat.
“Peringatan Hari Batik nasional tahun ini bertepatan kita tuan Rumah MTQ sehingga menjadi satu peluang bagus untuk mempromosikan batik kita,,” sebutnya.
Sejarah Batik Sebagai Warisan Dunia
Pada 2 Oktober 2009, UNESCO mengakui batik Indonesia masuk dalam 76 warisan budaya nonbenda dunia. Mengutip Kompas.com, 2 Oktober 2017, UNESCO menilai, teknik, simbolisme, dan budaya terkait batik dianggap melekat dengan kebudayaan Indonesia. Menurut UNESCO, masyarakat Indonesia memaknai batik dari prosesi kelahiran sampai kematian.
Batik juga menjadi refleksi akan keberagaman budaya di Indonesia, yang terlihat dari sejumlah motifnya. Pengaruh Arab dalam motif hias yang biasa ditemui di seni kaligrafi, pengaruh Eropa dalam bentuk motif bunga, pengaruh China dalam motif phoenix (burung api), hingga pengaruh India dan Persia dalam motif merak. Pengakuan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional diiringi perayaan di Indonesia.
Pada 7 September 2009, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) saat itu, Aburizal Bakrie, mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ingin masyarakat Indonesia menggunakan batik pada 2 Oktober 2009. “Presiden meminta tanggal 2 Oktober nanti masyarakat Indonesia memakai batik sebagai bentuk penghargaan terhadap batik,” ujar kata Aburizal, seperti diberitakan Kompas.com, 7 September 2009.