Tidak hanya menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM, Luqman dan kawan – kawan juga menyoroti kenaikan Tarif dasar listrik yang menurutnya akan membebani Masyarakat.
“Saat ini perekonomian Masyarakat baru beranjak pulih Pasca Pandemi Covid-19 tetapi justru dibebani dengan kenaikan Tarif listrik,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Belum lagi saat ini para Petani di Kabupaten Tanjung Jabung Barat harus dihadapkan dengan Anjloknya harga Pinang dan Kelapa Dalam.
“Pemerintah dan DPRD harus intervensi hal ini dalam bentuk kebijakan,” katanya.
Dijelaskan Luqman, Pinang dan Kelapa Dalam Komoditas unggulan di Tanjung Jabung Barat dan tidak semua Kabupaten mempunyai komoditas seperti ini. Maka dari itu HMI mendorong agar DPRD bersama Pemda Tanjung Jabung Barat bersinergi mencarikan solusi.
“Mencari solusi agar kedua komoditas ini anjloknya tidak terlalu jauh dan syukur – syukur bisa stabil,” harapnya.
“Terlepas dari produk yang dihasilkan entah itu berupa Perda, intinya kita mendorong para anggota DPRD ini membentuk Perda untuk melindungi Petani-Petani kita,” imbuhya.
Isu daerah lainya yang menjadi yang disuarakan Mahasiswa dan Aktivis HMI adalah pelayanan PDAM Tirta Pengabuan yang menjadi keluhan Masyarakat. Sementara Perda kenaikan Tarif PDAM sudah dibuat tetapi pelayanan yang diberikan tidak maksimal. [Lanjut Halaman 3]
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya