KUALA TUNGKAL – Polres Tanjab Barat terus berinovasi mencari sokusi terhadap upaya mencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan dan hutan yang rentan terjadi saat memasuki musim kemarau.
Salah satu terobosan yang kini tengah gencar disosialisasikan dan dipraktikan kepada petani dan pemilik lahan di wilayahnya yakni Program “GAS POLL” Gerakan Bersama Pengolahan Limbah Lahan Menjadi Pupuk Kompos.
“Melalui program ini diharapkan menjadi Vaksin Ampuh Cegah KARHUTLA di Tahun 2020, karena jika masyarakat sudah menjadikan limbah jadi pupuk, tidak ada lagi mereka membakar limbah lahan,” kata Kapolres Tanjab Barat AKBP Guntur Saputro, SIK, MH, Jumat (10/07/20).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Diungkapkan Guntur, Jumat (10/07/20) merupakan hari kelima gerakan Program GAS POLL dilaksanakan di 50 desa se Tanjab Barat. Prigram ini diharapkannya mampu menggiring mindeset dan stimulua masyarakat tidak lagi membuka lahan dengan cara dibakar.
“Ini yang kita ingin untuk satukan persepsi dan perasaan kita bahwa karhutla bukan sebagai ancaman namun sebagai peluang bagaimana memanfaatkan limbah lahan di musim kering yang akan dijadikan pupuk kompos,” ujarnya.
Pembuatan kompos ini sangat murah mudah dan ramah lingkungan. Dimana bahan dasar berasal dari rumput atau limbah lahan. Kemudian bahan tambahannya mudah diperoleh.
“Dengan pupuk kompos yang dihasilkan berkwalitas baik, berguna dan bermanfaat tentunya bernilai ekonomi sehingga bisa meningkatkan masyarakat kita menjadi produktif sehingga Kamtibmas secara keseluruhan bisa kondusif sehingga karhutla bisa kita cegah,” pungkasnya.(*)
Berikut bahan yang digunakan adalah Kompos “Vaksin Cegah Api” Program GAS POLL.
Komposisi :
- Limbah tanaman,
- Dolomit (Serbuk Batu Gamping),
- Air;
- EM4 adalah cairan yang berisi dari campuran beberapa mikroorganisme yang bermanfaat dan berguna bagi proses penguraian dan persediaan unsur hara tanah; dan
- Terpal.
Pembuatan Pengolahan Lahan Limbah Tanaman Menjadi Pupuk Kompos :
- Masukan Limbah tanaman di atas terpal;
- Masukan Cairan 3 botol EM4 kedalam air sampai tercampur rata kemudian masukan Dolomit sebanyak 3/4 % lalu siramkan EM4 di atas limbah tanaman sampai rata;
- Tutup Limbah tanaman tsb dengan menggunakan terpal dan setelah 4 hari di cek kembali dan limbah tanaman tsb di aduk kembali dan diamkan selama 80 hari sampai berubah warna menjadi kecoklatan dan beraroma keasamaman dan beraroma tanah;
- Selanjutnya Limbah tanaman bisa digunakan.(*)