KUALA TUNGKAL – Bentuk upaya mendukung program nasional dalam pengentasan kemiskinan pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat menyediakan laham seluas kurang lebin 7,2 Hektar untuk Sekolah Rakyat.
Rencana lokasi didirikannya bangunan Sekolah Rakyat yang sistimnya mirip asrama ini alan dibangun di Belakang Kantor Camat Kecamatan Bram Itam.
Kabid Pemberdayaan Sosial Dan Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Tanjung Jabung Barat Andri Setiawan menyebutkan lokasi seluas kurang lebih 7,2 Hektar ini sudah disurvey.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Belum lama ini bersama Satgas pembangunan strategis di Kementerian PUPR sudah turun ke Lapangan mengukur langsung Lahan untuk Sekolah Rakyat ini,” ungkap Andri Setiawan, Kamis (5/6/2025) lalu.
Sebelumnya kata Andri pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebelum itu telah melakukan koordinasi di Jakarta bersama dengan Bidang Aset dan Bappeda terkait syarat-syarat administrasi yang diusulkan telah diterima
“Nantinya juga telah dibagi Rombongan Belajar (Rombel) untuk Anak-Anak yang akan Sekolah di Sekolah Rakyat. Jadi memang terbagi didalam 3 (Tiga) Rombel SD, SMP dan SMA,” bebernya.
Sehubungan dengan lahan yang diperlukan, Tanjung Jabung Barat menyediakan luasan lahan melebihi dari yang dari pemerintah pusat 5 Hektar.
“Pemerintah pusat hanya 5 Hektar sementara yang kita sediakan 7,2 Hektar,” katanya.
Andri menjelaskan bahwasanya program nasional ini bertujuan untuk memutus mata rantai dimana Siswa yang akan Sekolah di Sekolah Rakyat adalah Siswa ketegori Miskin.
“Data-datanya akan diambil dari data yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat,” sebutnya.
Terkait Siswa yang Sekolah sistim Asrama. Jadi Siswa yang Sekolah disitu akan ditanggung sepenuhnya mulai makan, minum pakaian dan buku sekolah akan ditanggung pemerintah Pusat.
“Anak berangkat dari rumah tidak membawa apa-apa nanti disitu pola asuh pola didik akan dilakukan di Sekolah Rakyat,” jelasnya.
Kemudian untuk tenaga pendidik pemerintah pusat akan merekrut ulang yang khususnya kepada tenaga pendidik bersertifikat terlebih dahulu. Namun memang dikhususkan mereka yang berdomisili di Tanjung Jabung Barat.
“Guru – Guru itu nanti akan menjadi pegawai pusat. Apakah itu nanti menjadi pegawai Kementerian Sosial atau Kementerian Pendidikan statusnya nanti pegawai pusat itu yang kami dapat informasi saat dari Kalibata Jakarta,” sebutnya.
Andri menambahkan di Sekolah Rakyat per Rombel 25 Siswa masing masing angkatan ada 3 Kelas itu yang diusulkan.
“Saat menunggu hasil kujungan dari Kemen PUPR apakah Tanjung Jabung Barat menjadi prioritas 200 pertama yang akan dibangun oleh pusat,” sebut Andri
“Kalau target tahun depan sudah berjalan dan kami sudah mengusulkan apakah Tanjung Jabung Barat menjadi prioritas pertama,” tukasnya.

Penulis : Abas
Sumber Berita: Lintastungkal