JAKARTA – Pengamat politik, Rocky Gerung mengatakan pemerintah tidak ingin nama Anies Baswedan terus mencuat di media. Karenanya, pemanggilan oleh KPK merupakan salah satu upaya untuk mengganggu Anies.
Pernyataan ini disampaikan Rocky di depan para relawan Anies dalam diskusi publik bertajuk Refleksi 5 Tahun Kepemimpinan Anies di DKI Jakarta, Jumat (23/7/22).
“Kan pemerintah mau supaya Anies tidak beredar di pers, karena itu diganggu dia. Tapi bikin teknik kuliah mini itu. Manfaatkan jebakan lawan sebagai tempat menghasilkan perubahan,” kata Rocky.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rocky Gerung meyakini jika elektabilitas Anies Baswedan akan terus meningkat. Kendati begitu, ia mengatakan Anies bakal melalui jalan terjal. Menurutnya, kekuasaan tidak akan serta merta meloloskan Anies untuk melanggeng sebagai capres.
“Tinggal kita hitung berapa kali Anies akan dikeluarin surat perintah penyidikan (sprindik). Jangan berpikir Anies akan melenggang, enggak. Anies harus diuji dalam sprindik, ngga mungkin kekuasaan loloskan Anies begitu saja, pasti tiap minggu dipanggil, soal ini dan itu,” kata Rocky.
KPK diketahui tengah menyelidiki kasus Formula E. Sejumlah pejabat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta sudah dimintai keterangan.
Anies Baswedan dimintai keterangan oleh penyidik selama 11 jam pada 7 September 2022. Seusai diperiksa, Anies mengatakan akan membantu KPK dalam memberantas korupsi. Pemeriksaan Anies itu diwarnai dengan demonstrasi yang digelar oleh para pendukungnya.
“Senang sekali bisa kembali membantu KPK dalam menjalankan tugasnya,” kata Anies.
Langkah KPK menguak kasus penyelenggaraan Formula E dinilai sebagian pihak sebagai upaya untuk menjegal Anies Baswedan untuk maju pada Pilpres 2024.
Selain secara hukum, Anies juga disebut akan dijegal secara politik melalui isu agar pesta demokrasi lima tahunan itu hanya menghadirkan dua pasang calon saja.(*)
Sumber : tempo.co