Sementara tabung-tabung yang dikumpulkan, berasal dari operasional Exxon Mobile Cepu Ltd., Premier Oil Natuna Sea BV, Kangean Energy Indonesia, JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi, Grup Pertamina, PetroChina International Jabung Ltd., Conoco Philips, dan PT. Medco E&P. Sebagian bantuan adalah hasil pengadaan baru oleh beberapa KKKS yang telah terisi oksigen, sedangkan sebagian lain berasal dari tabung operasional hulu migas, sehingga perlu dibersihkan dan memenuhi standar medis. Penyerahan bantuan dilakukan setelah proses administrasi selesai dilakukan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“SKK Migas mengucapkan terima kasih atas dukungan dari KKKS dalam program ini, sekaligus membuktikan dukungan penuh industri hulu migas kepada Pemerintah dalam penanggulangan wabah Covid-19. Karena kami merasakan betul, dampak Covid-19 juga terasa di hulu migas. Kami percaya kita bersama-sama akan semakin kuat dan tangguh mengalahkan Covid-19 agar perekonomian dapat kembali normal,” ujar Dwi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah menandatangani secara simbolis penyerahan isotank bantuan industri hulu migas, Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid menyampaikan, KADIN bersama pengusaha nasional membuat gerakan perang melawan pandemi, seperti vaksinasi gotong royong, rumah oksigen darurat, dan suplay chain oksigen.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dari industri hulu migas atas program peduli oksigen yang diinisiasi oleh KADIN Indonesia dan SKK Migas. Bantuan tujuh isotank dan 1.500 tabung oksigen akan sangat membantu Pemerintah dalam upaya pemenuhan oksigen. Melalui gotong royong, kita optimis dapat memenangkan perang melawan pandemi ini,” ujar Arsjad.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan informasi peningkatan kasus Covid-19 Indonesia yang sangat cepat. Jika sebelum lebaran sekitar 23 ribu pasien dirawat di rumah sakit, dalam waktu enam minggu naik menjadi 91 ribu orang. Untuk menolong 23 ribu pasien tersebut, dibutuhkan sekitar 400 ton oksigen per hari. Dengan peningkatan pasien, maka saat ini kebutuhan oksigen hampir 2.400 ton per hari. Sebagai langkah antisipasi, KEMENKES RI memperkirakan kebutuhan akan menjadi 3.800 ton per hari, atau setara 55 isotank.
Direncanakan bantuan yang diberikan industry hulu migas akan digunakan untuk mendukung penambahan oksigen 1.000 ton perhari.
“Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dari industri hulu migas dalam bentuk tujuh isotank dan 1.500 tabung oksigen. Kami percaya dengan kapabilitas industri hulu migas yang besar, kemampuan akses pabrikan isotank dan kemampuan akses pembiayaan, industri hulu migas dapat berkontribusi lebih besar lagi membantu kebutuhan isotank,” ujar Budi Gunadi.
Lebih lanjut Budi Gunadi berharap agar bantuan tujuh isotank dari hulu migas dapat digandakan menjadi 70 isotank, sehingga mampu memenuhi kebutuhan penyediaan oksigen secara mobile saat estimasi puncak pandemi.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya