Dengan Ecoprint Pewarna Batik Alami, menggunakan bahan alam, seperti Jeruju atau tanaman duri, Kulit Pinang dan bahan alam lainnya ini, disatu sisi Produksi Batik itu bisa dilakukan dan sisi lainnya, bagaimana potensi – potensi upaya Elaborasi Batik memanfaatkan bahan – bahan yang ada sekaligus menjaga keseimbangan Alam.
“Jika yang biasa digunakan Zat Kimia termasuk Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), tidak begitu halnya dengan Ecoprint Pewarna Batik Alami ramah Lingkungan,” sebutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pemerintah daerah sebut Anwar Sadat, menyambut baik kegiatan membatik dengan Metode Ecoprint di Tanjung Jabung Barat. Sebab, ini merupakan peluang besar guna mengangkat Sektor UMKM, Pemberdayaan Masyarakat Tanjung Jabung Barat dimasa Pandemi yang membuat ekonomi terpuruk.
“Terima kasih kepada SKK Migas PetroChina yang telah memfasilitasi Workshop Ecoprint ini. Semoga dengan kegiatan ini menghasilkan kreasi baru dan menjadikan nilai jual Batik Khas Tanjung Jabung Barat lebih baik kedepannya,” ucap H Anwar Sadat.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Tanjung Jabung Barat, Jambi Syafriwan menyebutkan, Workshop Ecoprint Koperindag Tanjung Jabung Barat bekerjasama dengan SKK Migas PetroChina International Jabung Ltd ini, ingin memberikan kesempatan terutama kepada Pengrajin Batik Tanjung Jabung Barat dalam hal peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Hal lainnya yang kita harapkan dengan Ecoprint dapat menciptakan kreativitas baru Batik Khas Tanjung Jabung Barat menggunakan Pewarna Batik Alami,” sebutnya.
Melalui Ecoprint ini pula, hendaknya menghadirkan Pengrajin Batik berkualitas dan menciptakan Batik bermutu, mempunyai Nilai jual lebih baik dengan menggali Potensi Lokal sebagai bahan baku pewarnaan. [Halaman Berikutnya].
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya