MUARO JAMBI – Warga di Desa Kemingking Dalam, Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten Muaro Jambi saat ini tengah resah dengan kemunculan buaya muara di sekitaran sungai yang berdekatan dengan permukiman masyarakat.
Kemunculan predator sungai bergigi gergaji tersebut sempat diabadikan oleh warga menggunakan kamera ponsel.
Vidio penampakan buaya liar itu pun kini beredar luas di media sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di dalam vidio amatir yang direkam oleh beberapa waktu lalu itu terlihat seekor buaya berukuran sekitar dua meter tampak berjemur santai di bantaran sungai. Hal inipun sempat menghebohkan dan menjadi tontonan warga.
Menurut warga, populasi buaya yang diketahui lebih dari satu eko itu kerap menampakan diri berjemur di sekitaran sungai pada saat siang hari.
“Buaya itu muncul pas hari panas, dio berjemur. Yang kami lihat tu kiro-kiro panjangnya sekitar dua meteran. Induknyo ada jugo,”ujar Azhan salah seorang warga Desa Kemingking Dalam kepada wartawan, Jum’at (13/05/22).
Azhan menerangkan, ia telah dua kali melihat penampakan buaya liar tersebut di Sungai Kemingking Dalam.
“Kalau yang muncul pertamo itu induknyo besar, di bawah rerumputan. Kalau yang sekarang ini dio naik ke atas tebing sungai, buayo liar pak,”terangnya.
Ia mengaku sangat resah dengan kemunculan buaya yang kerap kali berkeliaran di sekitaran sungai Kemingking Dalam tersebut.
Akibat kemunculan buaya ini, masyarakat sekitar pun tak lagi berani beraktivitas di sungai, baik untuk keperluan mencuci, mandi ataupun mencari ikan.
“Sangat resah pak, jelas. Takutnyo sayo, adik-adik kan sering mandi di sungai, takutnyo itulah jadi mangso buayo. Harapannyo kalau biso buayo itu ditangkap, di pindahkan ke tempat habitat dio,”ungkap Azhan.
Hal senada juga diutarakan oleh warga Desa Kemingking Dalam lainnya, M. Yatim. Ia menjelaskan, BKSDA Jambi harus segera menangkap dan mengevakuasi buaya yang dikhawatirkan dapat membahayakan warga Desa Kemingking Dalam tersebut.
Menurutnya, sungai Kemingking Dalam merupakan salah satu sumber kehidupan warga sekitar.
“Sungai ini bisa dikatakan sumber kehidupan warga disini,”ungkap M. Yatim.
Yatim berujar, jika banjir, air sungai Kemingking Dalam bisa meluap hingga ke permukiman penduduk, sehingga ditakutkan keberadaan buaya dapat membahayakan nyawa masyarakat.
“Ya kami tukan dag tau. Kagek buayo tu kami bunuh, kami bekasus, itu yang kami takutkan. Soalnyo buayo ini kan hewan yang dilindungi,”tandas M. Yatim.
Sementara itu, Camat Taman Rajo, Jani Erlintas ikut membenarkan kemunculan buaya liar di Sungai Kemingking Dalam.
Atas kemunculan buaya tersebut, Joni mengimbau dan meminta masyarakat di Desa Kemingking Dalam untuk terus waspada dan mengurangi aktivitas di sungai.
“Memang sudah beberapa kali ya buaya itu timbul di permukaan. Itu cukup meresahkan warga kita disini, khususnya yang halu lalang pakai perahu. Oleh sebab itu kita berharap kepada BKSDA Provinsi Jambi untuk ikut menaggulangi buaya yang timbul ini, supaya tidak berlarut-larut dan masyarakat resah,”kata Camat Taman Rajo, Joni Erlintas kepada wartawan.
Camat Taman Rajo menyatakan, dalam waktu dekat ia akan berkomunikasi dengan pihak BKSDA,agar persoalan kemunculan buaya di Sungai Kemingking Dalam tersebut bisa segera di tanggulangi.(*)