TANJAB BARAT – Bupati Tanjabbar Dr. H. Safrial lebih memilih Walk Out dari Paripurna Penyampaian Laporan Badan Anggaran DPRD, Pendapat Akhir Fraksi, Pengambilan Keputusan DPRD, Penandatanganan Berita Acara dan Sambutan Bupati atas Keputusan DPRD Terhadap Raperda Tentang APBD Tahun Anggaran 2021, Senin (30/11/20).
Usai memberikan tanggapan terkait anggaran APBD tahun 2021, Safrial pun meminta izin kepada pimpinan rapat untuk meninggalkan ruang rapat yang juga diikuti oleh wakilnya, Sekda Tanjabbar, dan sejumlah OPD yang hadir.
Saat diwawancara Safrial menyebutkan jika dirinya merasa keberatan untuk menandatangi Ranperda APBD Tahun 2021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal tersebut kata dia dikarena struktur APBD yang telah di ajukan sudah sangat berbeda. Baik dari segi pendapatan kemudian pembiayaan dan belanja lainnya yang belum bisa disepakati.
“Apa yang kami ajukan tentang pendapatan bertambah kemudian pembiayaan juga bertambah, kemudian rincian pembelanjaan juga berbeda. Jadi kita tidak dapat menerima itu,” ungkapnya.
Bupati dua periode tersebut mengatakan bahwa terhadap perbedaan tersebut belum bisa di perbaiki. Namun hal itu bisa dilakukan kata Safrial jika memang ingin memajukan Kabupaten Tanjabbar.
“Sebetulnya masih ada jalan kalau saling ingin membangun Tanjabbar, tetapi kalau saling mengotot untuk kepentingan pribadi ya saya lebih baik dengan peraturan kepala daerah,” tegasnya.
“Dengan peraturan kepala daerah semua apa yang sudah kita sampaikan di dalam rpjmd kita, ini mudah-mudahan tercapai. Saya kira yang punya visi misi bupati dan wakil bupati, apalagi di masa Pendemi yang kekurangan-kekurangan itu kami pengen maksimal,” jelasnya.
Sementara itu terkait dengan keterlambatan Bupati, kata Bupati hal ini juga lantaran dirinya melihat skema dari Ranperda APBD 2021 yang sangat berubah.
Meski demikian kata Safrial pihaknya saling menghargai hak masing-masing.
“Kami menggunakan hak kami dan saudara dprd ya kita menghargai. Jadi memang secara garis besar ada perubahan,” tandasnya.(*)