KUALA TUNGKAL – Bupati H. Anwar Sadat menerima audiensi Manajemen PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Proyek Sumatera Bagian Tengah dalam rangka mencari solusi terkait permasalahan listrik di Tanjab Barat, Senin (13/9/21).
Audienai berlangsung di Ruang Rapat Bupati dihadiri Manager PLN UP3 Jambi, Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Sumbagteng dan jajaran manajemen, Asisten II, Pasiter Kodim 0419/Tanjab, Kabag SDA.
Kepada Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Sumbagteng, Ferdyan Hijrah Kusuma memaparkan mohon dukungan terkait pembangunan jaringan listrik 150 KV yang melalui titik Muara Sabak, Kuala Tungkal dan Pelabuhan Dagang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Mohon dukungan dan bantuan terutama terkait adanya tapak tower yang berada dalam kawasan hutan yang dikuasai masyarakat total ada 83 titik yang berada diantara Muara Sabak- Kuala Tungkal,” katanya.
Dalam rencana pembangunan jaringan 150 KV ini akan dibangun 83 titik tower yang melintaa dalam kawasan Hutan Produksi (HP).
Dari 83 titik Tower yang berada di Kawasan Tanjab Barat meliputi Pematang Lumut, Muntialo, dan Teluk Kulbi.
“Masih ada beberapa titik tapak tower yang berada dalam kawasan lahan yang dikuasai masyarakat, diantaranya 17 titik tower di Pematang Lumut, 13 titik tower di Muntialo, serta 1 titik di Teluk Kulbi,” paparnya.
Terkait hal itu, Bupati H. Anwar Sadat mengatakan Pemkab akan dilakukan pendekatan edukasi persuasif serta akan libatkan pihak kecamatan dan desa dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Kita akan urut satu-satu, sehingga pekerjaan ini akan lebih intensif, pada dasarnya kami Pemkab tanjab barat siap membantu,” sebut Bupati.
Namun dari itu, Bupati juga minta adanya perbaikan birokrasi di PLN ULP Kuala Tungkal agar kedepannya koordinasi berjalan dengan baik.
“Kalau bisa diganti karena sulit untuk berkordinasi, Pemkab sudah membuka pintu seluas-luas untuk hearing dan koordinasi tapi sampai saat ini belum ada tanggapan yang berarti. Ini tujuannya meminimalisir gejolak dan polemik yang ada di tengah masyarakat. Takutnya masyarakat akan mendemo karena adanya kerugian yang dialami masyarakat mengingat PLN ini adalah pelayanan yang paling mendasar, butuh perhatian betul,” tandasnya.(*)