Kecemasan Terhadap Pemilu Dilakukan Secara Curang Harus Dihadapi Bersama Seluruh Rakyat

- Redaksi

Kamis, 8 Februari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Surat Suara Pemilu 2024 pada Pelaksanaan Simulasi di KPU Tanjab Barat. FOTO : LT

Surat Suara Pemilu 2024 pada Pelaksanaan Simulasi di KPU Tanjab Barat. FOTO : LT

BANTEN, 8 Februari 2024 – Sepekan menjelang Pemilu 2024, semua bentuk kampanye tampaknya sudah lebih dari cukup dilakukan berbagai pihak untuk meraih simpatisan, pemilih guna memenangkan kontestasi yang ketat dan semakin kritis disikapi oleh rakyat. Karena warga masyarakat Indonesia sekarang sudah cerdas untuk menyikapi Pemilu dengan cara yang bijak. Tak lagi hendak beradu atau diadu secara fisik oleh pihak manapun maupun untuk kontestan manapun, sepanjang tidak melanggar prinsip-prinsip pokok sebagai hak pribadi.

Masalahnya Pemilu 2024 yang membuat rakyat kebanyak merasa cemas adalah pelaksanaan Pemilu 2024 akan terjadi kecurangan, sebab suara rakyat — yang tetap diyakini oleh banyak orang sebagai suara Tuhan — akan ditilep dengan berbagai cara kecurangan, sehingga suara rakyat yang murni untuk memilih pemimpin yang kredibel, mumpuni dan aspiratif serta tulus hendak melaksanakan amanah rakyat — ingin mensejahterakan dan mencerdaskan kehidupan rakyat — sebagai tugas utama yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945, harus dan wajib diwujudkan.

Gejala pelaksanaan Pemilu 2024 akan dilakukan secara curang sudah dimulai sejak putusan Mahkamah Konstitusi yang melanggar etik namun tetap memberi peluang dari putusan itu kesempatan pada kandidat yang tidak memenuhi syarat. Pelanggaran etik itu kemudian dilakukan pula oleh Komisi Pemilihan Umum hingga menjadi pergunjingan berbagai pihak akademisi, kaum intelektual serta politisi sampai sosok negarawan Indonesia memberikan kritiknya yang keras.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lalu pihak instansi yang berwenang pun tidak melakukan apa-apa, sehingga putusan tinggal sebagai putusan semata. Akibatnya, sikap zalim terhadap rasa ketidak adilan warga masyarakat semakin meluas. Agaknya, inilah yang menyulut kemarahan sejumlah civitas akademika dari bilik kampus lantang mengungkapkan sikap protes, kecaman bahkan pemakzulan terhadap rezim penguasa yang zalim, karena mengabaikan jeritan hati nurani rakyat.

Apa Penadapat Anda Terkait Berita Ini?

Penulis : Jacob Ereste

Editor : Redaksi

Sumber Berita : Lintastungkal

Follow WhatsApp Channel lintastungkal.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Manajemen Risiko Impor Sapi Brasil dalam Menjamin Keamanan Pangan dan Kesehatan
Dampak Konflik Geopolitik Rusia-Ukraina terhadap Pergerakan Harga Emas dan Pasar Keuangan Global
Peringkat 3 Nasional: Bukti Nyata Transformasi Manajemen ASN di Jambi
Jacob Ereste : Permohonan Maaf & Pencitraan Harus Bermuatan Spiritual
Langkah Proaktif Blokir Rekening untuk Masa Depan Masyarakat yang Lebih Baik
Jacob Ereste : Penulis Itu Telah Mati
Sembako dan BLT Tidak Lagi Mampu Menggoyahkan Keteguhan Hati Nurani Kita yang Terjaga Untuk Tetap Memilih Pemimpin Indonesia Ideal
Menghadapi Gelontoran Sembako dan Serangan Fajar
Berita ini 80 kali dibaca
KONTEN PROMOSI pada widget diatas merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan oleh pihak ketiga, bukan dari redaksi Lintastungkal.com. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten promosi ini.

Berita Terkait

Jumat, 13 Desember 2024 - 17:39 WIB

Manajemen Risiko Impor Sapi Brasil dalam Menjamin Keamanan Pangan dan Kesehatan

Selasa, 26 November 2024 - 18:07 WIB

Dampak Konflik Geopolitik Rusia-Ukraina terhadap Pergerakan Harga Emas dan Pasar Keuangan Global

Senin, 25 November 2024 - 10:53 WIB

Peringkat 3 Nasional: Bukti Nyata Transformasi Manajemen ASN di Jambi

Rabu, 16 Oktober 2024 - 13:50 WIB

Jacob Ereste : Permohonan Maaf & Pencitraan Harus Bermuatan Spiritual

Sabtu, 6 Juli 2024 - 11:50 WIB

Langkah Proaktif Blokir Rekening untuk Masa Depan Masyarakat yang Lebih Baik

Berita Terbaru