BANTEN, 8 Februari 2024 – Sepekan menjelang Pemilu 2024, semua bentuk kampanye tampaknya sudah lebih dari cukup dilakukan berbagai pihak untuk meraih simpatisan, pemilih guna memenangkan kontestasi yang ketat dan semakin kritis disikapi oleh rakyat. Karena warga masyarakat Indonesia sekarang sudah cerdas untuk menyikapi Pemilu dengan cara yang bijak. Tak lagi hendak beradu atau diadu secara fisik oleh pihak manapun maupun untuk kontestan manapun, sepanjang tidak melanggar prinsip-prinsip pokok sebagai hak pribadi.
Masalahnya Pemilu 2024 yang membuat rakyat kebanyak merasa cemas adalah pelaksanaan Pemilu 2024 akan terjadi kecurangan, sebab suara rakyat — yang tetap diyakini oleh banyak orang sebagai suara Tuhan — akan ditilep dengan berbagai cara kecurangan, sehingga suara rakyat yang murni untuk memilih pemimpin yang kredibel, mumpuni dan aspiratif serta tulus hendak melaksanakan amanah rakyat — ingin mensejahterakan dan mencerdaskan kehidupan rakyat — sebagai tugas utama yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945, harus dan wajib diwujudkan.
Gejala pelaksanaan Pemilu 2024 akan dilakukan secara curang sudah dimulai sejak putusan Mahkamah Konstitusi yang melanggar etik namun tetap memberi peluang dari putusan itu kesempatan pada kandidat yang tidak memenuhi syarat. Pelanggaran etik itu kemudian dilakukan pula oleh Komisi Pemilihan Umum hingga menjadi pergunjingan berbagai pihak akademisi, kaum intelektual serta politisi sampai sosok negarawan Indonesia memberikan kritiknya yang keras.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lalu pihak instansi yang berwenang pun tidak melakukan apa-apa, sehingga putusan tinggal sebagai putusan semata. Akibatnya, sikap zalim terhadap rasa ketidak adilan warga masyarakat semakin meluas. Agaknya, inilah yang menyulut kemarahan sejumlah civitas akademika dari bilik kampus lantang mengungkapkan sikap protes, kecaman bahkan pemakzulan terhadap rezim penguasa yang zalim, karena mengabaikan jeritan hati nurani rakyat.
Penulis : Jacob Ereste
Editor : Redaksi
Sumber Berita : Lintastungkal
Halaman : 1 2 Selanjutnya