Menghadapi Gelontoran Sembako dan Serangan Fajar

- Redaksi

Kamis, 11 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jacob Ereste. FOTO : Ist

Jacob Ereste. FOTO : Ist

image_pdfimage_print

BANTEN, 10 Januari 2024 – Pemilu curang itu sudah bisa dipahami, persis seperti penyakit bawaan dari sononya. Jadi amsal semacam penyakit bawaan, kumatnya memang dominan menjelang Pemilu akan berlangsung. Maka itu saran Kawan saya Parto Glinding, harus dilawan dengan kecurangan juga.

Arti kecurangan yang dimaksud Parto Glinding adalah kecurangan yang boleh dilakukan oleh para pemilih ketika diguyur oleh Sembako dan tebaran amplop, termasuk menghadapi serangan Pajar. Cara terbaik adalah menerima saja semua gelontoran pemberian yang berpamrih minta dukungan itu, tapi rakyat tetap saja kekeh dengan pilihan ideal yang sudah menjadi ketetapan hati dan akal sehat sebelumnya.

Sebab selama ini kecurangan yang dihalalkan adalah dari pihak kandidat serta pendukungnya yang membabi buta. Sedangkan kecurangan dari pihak pemilih — seperti contoh tadi, menerima semua bentuk bingkisan yang dibagikan — tapi pilihan tetap panggah pada sosok yang telah kita seleksi dengan nalar yang sehat dan waras untuk Calon yang memang jelas akan selalu berpihak kepada rakyat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sikap warga pemilih — yang memiliki suara sah untuk dapat menentukan calon pemimpin terbaiknya Indonesia pada masa depan — sebagai rakyat yang sedang berpesta demokrasi pun tak adil dikatakan haram bila melakukan kecurangan juga. Misalnya, mengambil bingkisan sembako dan amplop yang ditebarkan itu, tapi tetap pada pilihan yang sudah menjadi ketetapan hati sebelumnya.

Agaknya, hanya dengan cara “perlawanan budaya panggah” serupa ini mereka yang curang itu akan kapok dan merasa tiwas, hingga pada kesempatan lain tak lagi hendak melakukan beragam macam kecurangan yang bisa mereka lakukan sekehendak hatinya sendiri, tanpa menenggang hati kita sebagai pemilih.

Dan ingat, sebagai pesta demokrasi selama 5 tahun sekali, sebagai rakyat pantas unjuk sikap berdaulat karena suara rakyat pun pantas untuk diyakini sebagai suara Tuhan. Dan suara Tuhan hanya rakyat yang bisa mewakili suara dari langit itu, melalui gelombang spiritual yang kukuh bersemayam di hati yang suci dan ikhlas, tidak dari penguasa yang terlanjur mabuk kekuasaan.

Jadi, menghadapi Gelontoran Sembako dan serangan fajar itu, harus tenang seperti menghadapi bekal yang semakin ramai beraksi sebagai pertanda himpitan ekonomi semakin gawat. Tak perlu ditangkis dan tak usah ditolak. Sebab kalau menolak kita bisa dianggap musuh. Sementara harga beras dan minyak goreng di pasar terus bertingkah tanpa mampu dikendalikan. Lha, iya to. Semua ragam macam jenis isi sembako sudah diborong semua oleh tim sukses.

Sebab kata Karto Glinding yang mengutip nasehat kawannya, Markenun, sesekali rakyat yang curang tak apa, karena mungkin dengan cara itu mereka yang mengiming-iming dengan Sembako dan beragam bentuk bingkisan lainnya itu, pasti akan kapok, karena rakyat sudah semakin cerdas, terima angpao nya, tapi tidak ogah pilih orangnya.

Alasan Markenun yang diteruskan juga oleh Karto Glinding kemarin itu, sesekali rakyat curang, tak apa. Toh, yang dicurangi itu cuma segelintir orang yang culas. Tapi mereka yang culas itu, bisa mencurangi rakyat yang banyak jumlahnya, hanya demi kekuasaan.

Banten, 10 Januari 2024

Komentar pada Artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Print Friendly, PDF & Email

Penulis : Jacob Ereste

Editor : Redaksi

Sumber Berita : Lintastungkal

Berita Terkait

Jacob Ereste : Penulis Itu Telah Mati
Kecemasan Terhadap Pemilu Dilakukan Secara Curang Harus Dihadapi Bersama Seluruh Rakyat
Sembako dan BLT Tidak Lagi Mampu Menggoyahkan Keteguhan Hati Nurani Kita yang Terjaga Untuk Tetap Memilih Pemimpin Indonesia Ideal
Debat Publik Capres 2024 yang Terpenting Bagi Rakyat Memperkaya Perspektif Alternatif Penilaian Bagi Rakyat
Teror Sembako dan Politik Uang, Harus Kita Dihadapi Dengan Akal Sehat dan Waras
Evaluasi Akhir Tahun Aspirasi Bersama Berbagai Tokoh dan Disiplin Ilmu Serta Profesi, Pada 27 Desember 2023
Suara Rakyat Adalah Suara Tuhan dan Suara Tuhan Adalah Suara Rakyat
Jacob Ereste : Kepongahan Intelektual yang Abai pada Kecerdasan Spiritual
Berita ini 46 kali dibaca
KONTEN PROMOSI pada widget diatas merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan oleh pihak ketiga, bukan dari redaksi Lintastungkal.com. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten promosi ini

Berita Terkait

Senin, 19 Februari 2024 - 18:55 WIB

Jacob Ereste : Penulis Itu Telah Mati

Kamis, 8 Februari 2024 - 15:00 WIB

Kecemasan Terhadap Pemilu Dilakukan Secara Curang Harus Dihadapi Bersama Seluruh Rakyat

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:13 WIB

Sembako dan BLT Tidak Lagi Mampu Menggoyahkan Keteguhan Hati Nurani Kita yang Terjaga Untuk Tetap Memilih Pemimpin Indonesia Ideal

Kamis, 11 Januari 2024 - 10:50 WIB

Menghadapi Gelontoran Sembako dan Serangan Fajar

Selasa, 9 Januari 2024 - 14:01 WIB

Debat Publik Capres 2024 yang Terpenting Bagi Rakyat Memperkaya Perspektif Alternatif Penilaian Bagi Rakyat

Sabtu, 30 Desember 2023 - 12:35 WIB

Teror Sembako dan Politik Uang, Harus Kita Dihadapi Dengan Akal Sehat dan Waras

Sabtu, 23 Desember 2023 - 19:13 WIB

Evaluasi Akhir Tahun Aspirasi Bersama Berbagai Tokoh dan Disiplin Ilmu Serta Profesi, Pada 27 Desember 2023

Sabtu, 16 Desember 2023 - 18:52 WIB

Suara Rakyat Adalah Suara Tuhan dan Suara Tuhan Adalah Suara Rakyat

Berita Terbaru

Andhika Wahyudiono : Dosen UNTAG Banyuwangi

Editorial

Vietnam Berpotensi Bergabung dengan BRICS

Selasa, 23 Apr 2024 - 18:05 WIB