Mengenal Varian Delta Plus yang Terdeteksi di Jambi

- Redaksi

Minggu, 1 Agustus 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

COVID-19 Varian AY.1 'Delta Plus' Dikabarkan Sudah Terdeteksi di Jambi/Ilustrasi

COVID-19 Varian AY.1 'Delta Plus' Dikabarkan Sudah Terdeteksi di Jambi/Ilustrasi

JAMBI – Lembaga Biologi Molekuler Eijkman menemukan jenis varian baru virus corona di Indonesia yaitu varian Delta Plus.

Eijkman menyebut varian Delta Plus atau  B.1.617.2.1 atau AY.1 ditemukan di Jambi dan Mamuju.

“Iya. Kita temukan varian Delta Plus di Jambi dan Mamuju,” kata Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Amin Subandrio, Rabu (28/7/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mengutip Reuters, varian Delta Plus adalah sub-garis keturunan dari varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India.

Akan tetapi, bedanya pada varian Delta Plus memiliki mutasi protein lonjakan yang disebut K417N yaitu protein yang memungkinkannya menginfeksi sel-sel sehat.

“WHO melacak varian ini sebagai bagian dari varian Delta, seperti yang kami lakukan untuk varian perhatian lainnya dengan mutasi tambahan,” demikian pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kepada Reuters.

Ahli Virologi di India Shahid Jameel mengatakan K417N diketahui mengurangi efektivitas campuran antibodi monoklonal terapeutik.

Pada situs National Geographic, posisi K417 berada dalam wilayah protein lonjakan yang berinteraksi dengan protein reseptor ACE2 dan memungkinkan virus menginfeksi sel—termasuk yang ada di paru-paru, jantung, ginjal, dan usus.

Ketika protein lonjakan bertemu ACE2, protein itu berubah dari keadaan “tertutup” menjadi “terbuka” untuk mengikat reseptor dan menginfeksi sel.

Mutasi K417N juga ditemukan pada varian Beta yang pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan, varian Gamma yang pertama kali teridentifikasi di Brasil dan pada beberapa sampel varian Alpha yang pertama kali di Inggris.

Dalam Medical News Today  menyebut bahwa Badan pemerintah Inggris atau PHE pada pada 11 Juni menyatakan varian Delta Plus termasuk sebagai “varian perhatian”. Dan pada 22 Juni, otoritas India mengikutinya.

Sejak itu, 11 negara telah melaporkan 197 kasus kolektif Covid-19 yang disebabkan oleh varian Delta Plus SARS-COV-2. Di antaranya Inggris (36), Kanada (1), India (8).

Kemudian Jepang (15), Nepal (3), Polandia (9), Portugal (22) , Rusia (1), Swiss (18), Turki (1), dan Amerika Serikat (83).

Kekhawatiran Delta Plus

Menurut badan pengurutan genom Covid-19 Pemerintah India dalam CNN Health, varian Delta Plus menunjukkan beberapa sifat yang mengkhawatirkan seperti peningkatan penularan, pengikatan yang lebih kuat pada reseptor sel paru-paru, dan potensi pengurangan respons antibodi.

Beberapa ilmuwan juga khawatir bahwa mutasi tersebut, ditambah dengan fitur lain dari varian Delta, dapat membuat varian Delta Plus lebih menular.

Meski begitu, WHO mengatakan, untuk saat ini varian Delta Plus bukan sebagai varian yang umum, saat ini hanya menyumbang sebagian kecil dari urutan Delta.

“Untuk saat ini, varian ini tampaknya tidak umum, saat ini hanya mencakup sebagian kecil dari urutan Delta. Varian Delta dan varian perhatian lainnya yang beredar tetap menjadi risiko kesehatan masyarakat yang lebih tinggi karena telah menunjukkan peningkatan penularan,” kata WHO.

Mutasi ini, bagaimana pun, juga hadir dalam beberapa varian lain, jadi kemungkinan bukan sumber kekhawatiran baru.

“Delta plus mungkin memiliki sedikit keuntungan dalam menginfeksi dan menyebar di antara orang-orang yang sebelumnya terinfeksi sebelumnya selama pandemi atau yang lemah atau tidak lengkap kekebalan vaksin,” kata ahli virologi Dr. Jeremy Kamil, dari Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Negeri Louisiana pada BBC.

Varian Delta Plus, kata Jeremy, berdasarkan catatannya tidak jauh berbeda dengan varian Delta.(Edt)

Artikel Ini Telah Tayang di kompas.com dengan judul : Mengenal Varian Delta Plus yang Terdeteksi di Jambi dan Mamuju beserta Ancamannya.

Komentar pada Artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

Berita Terkait

Komitmen Tanpa Batas, BPJS Kesehatan Berikan Layanan JKN Selama Libur Lebaran
BREAKING NEWS : Dokkes Polres Tanjab Barat Cek Kesehatan Personil
Cegah DBD, Kadinkes Tanjab Barat Ajak Masyarakat Jaga Kebersihan Lingkungan
Gandeng Tenaga Medis Puskesmas Rawat Inap Sukarejo, BMH Jambi Gelar Khitanan Massal
Dinas Kesehatan Dirikan Posko Kesehatan untuk Penanganan Korban Kebakaran
Danrem 042 Gapu Tinjau Implementasi Program TNI AD Oleh Kodim 0415 Jambi di Pasar Angso Duo
26 Warga Positif DBD Dinkes Butuh Kerjasama Masyarakat Jaga Kebersihan Lingkungan
Penyebaran Nyamuk Wolbachia Adalah Ancaman Terhadap Ketahanan dan Keamanan Negara Indonesia
Berita ini 185 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 27 Maret 2024 - 12:44 WIB

Komitmen Tanpa Batas, BPJS Kesehatan Berikan Layanan JKN Selama Libur Lebaran

Selasa, 23 Januari 2024 - 15:44 WIB

BREAKING NEWS : Dokkes Polres Tanjab Barat Cek Kesehatan Personil

Kamis, 11 Januari 2024 - 20:41 WIB

Cegah DBD, Kadinkes Tanjab Barat Ajak Masyarakat Jaga Kebersihan Lingkungan

Kamis, 28 Desember 2023 - 17:29 WIB

Gandeng Tenaga Medis Puskesmas Rawat Inap Sukarejo, BMH Jambi Gelar Khitanan Massal

Sabtu, 16 Desember 2023 - 15:12 WIB

Dinas Kesehatan Dirikan Posko Kesehatan untuk Penanganan Korban Kebakaran

Kamis, 7 Desember 2023 - 21:54 WIB

Danrem 042 Gapu Tinjau Implementasi Program TNI AD Oleh Kodim 0415 Jambi di Pasar Angso Duo

Selasa, 5 Desember 2023 - 14:41 WIB

26 Warga Positif DBD Dinkes Butuh Kerjasama Masyarakat Jaga Kebersihan Lingkungan

Senin, 27 November 2023 - 11:33 WIB

Penyebaran Nyamuk Wolbachia Adalah Ancaman Terhadap Ketahanan dan Keamanan Negara Indonesia

Berita Terbaru