Untuk hal ini, Prof Dadang mengaku belum ada pembicaraan yang ditujukan kepada Muhammadiyah. Ia juga menyebut belum mengambil keputusan terkait rencana Kemenag tersebut dan akan membicarakan terlebih dahulu dengan pemimpin Muhammadiyah lainnya.
“Saya mempertanyakan konsekuensinya dari sertifikasi ini. Apa yang akan terjadi jika seseorang lulus atau tidak. Akan berdampak seperti apa kepada para penceramah atau dai ini,” ucap dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menag Yaqut mengatakan, sertifikasi wawasan kebangsaan ini terkait penguatan moderasi beragama melalui kompetensi penceramah. Terlebih, jaringan stakeholders Kementerian Agama disebut berasal dari organisasi ke masyarakat agama dan lembaga dakwah cukup luas.
Ia juga menyebut fasilitas pembinaan ini bertujuan meningkatkan kompetensi para dai dalam menjawab dan merespons isu-isu aktual. Strategi metode dakwah menitikberatkan pada wawasan kebangsaan atau sejalan dengan slogan hubbul wathon minal iman.(Edt)
Artikel ini telah tayang di m.republika.co.id dengan judul : “Muhammadiyah Pertanyakan Sertifikasi Wawasan Kebangsaan Dai“.
Halaman : 1 2