KUALA TUNGKAL – Upaya Pemkab Tanjab Barat menggeser 60 lapak pedagang di Parit I Kuala Tungkal nampaknya hingga kini belum optimal. Pasalnya sejumlah pedagang masih tetap membuka lapak dan berjualan di lokasi tersebut.
Padahal Dinas KUKM Perindag telah melakukan beberapa rangkaian pendekatan baik melalui rapat hingga pendekatan secara langsung.
Bahkan Pemkab Tanjab Barat telah membangun fasilitas pasar moderen, lengkap dengan sarana dan prasarana pendukung bagi kenyamanan pedagang dan pembeli.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Para pedagang masih bersikukuh tak mau pindah dengan alasan akses dan kenyamanan pembeli. Bahkan pedagan beranggapan tidak menganggu trotoar (fasilitas umum).
“Kita hari ini kembali lakukan sudah ke lapak lapak dan mencari tau alasan kenapa para pedagang tidak mau pindah. Sesuai hasil rapat terdahulu seharusnya para pedagang sudah tidak membuka lapak disini,” ungkap Kepala Dinas KUKM Koperindag, Syafriwan,SE di lokasi Rabu (29/01/20).
Safriwan juga menegaskan, pemerintah akan melakukan tindakan tegas dengan menggusur paksa lapak, jika tidak mau pindah ke pasar yang sudah disiapkan.
“Sebenarnya kita tidak mau melakukan hal yang tidak baik, tapi jika itu harus, kita akan lakukan penggusuran paksa,” tegasnya.
Sementara salah satu pedagang sayur sayuran Erma mengaku tidak setuju jika dipindahkan ke pasar yang baru.
Alasannya, lapak yang ia gunakan sama sekali tidak mengganggu pasilitas umum seperti trotoar dan jalan.
“Saya tidak mau pindah, lapak saya tidak mengganggu trotoar apa lagi jalan. Jadi saya tidak setuju dipindahkan,” katanya.
Lain halnya dengan pengakuan Arif salah satu pemilik rumah yang menyiapkan lapak mengatakan keberatannya jika pasar dipindah.
Ia beralasan jika lapak yang ia sediakan murni membantu pedagang ikan menjajakan dagangannya. Sebab lokasinya dinilai strategis dan mudah diakses.
“Bukannya tidak setuju dengan program pemerintah, jika ada solusi lain kan lebih bagus,” ucapnya.(hy)