Dalam melakukan hal tersebut, SKK Migas dan KKKS sangat memperhatikan kearifan lokal dan keunikan yang ada di masing-masing daerah. Programnya disesuaikan dengan potensi daerah masing-masing, yang sejalan pula dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPMD) yang ada di setiap daerah.
“Di SUMBAGSEL penitikberatannya pada pengelolaan komoditas pertanian, tanpa meninggalkan pilar-pilar lainnya seperti kesehatan, peternakan, ketenagakerjaan. Kami memimpikan lahirnya lapangan-lapangan pekerjaan yang baru dari adanya kemitraan antara lokal dengan KKKS,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Yang menarik kita dapat setelah mengunjungi semua daerah dimana ada KKKS dan perwakilan SKK Migas, kita melihat banyak potensi daerah. Khususnya potensi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bahkan ada produk UMKM binaan KKKS SKK Migas bisa ekspor sapu dari Nipah ke Timur Tengah.
Kemudian ada produk batik binaan Pertamina presentasi di Aljazair. Itu hal-hal yang tidak bisa ditemukan, kalau kita tidak mengunjungi langsung temen-temen di daerah. Inilah hal-hal yang kita dapat dengan mengajak teman-teman KKKS melihat produk Indonesia ini sudah hebat,” ungkap Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Erwin Suryadi. (Ut/Lt)