Terpisah, H Joni seorang Pedagang di SD Nasional menuturkan, pada saat penertiban yang dirinya lupa kapan, ada 12 hingga 14 Pedagang yang disuruh pindah dan ada juga lapaknya dibongkar. Sementara lokasi disitu (Pasar Parit 1 Unja) tidak sesuai dan Pedagang merugi.
“Lokasi disitu dak sesuai. Pedagang – Pedagang ini rugi terus. Cemano apo yang ndak dimakan jadi balik lagi ke SD Nasional,” ungkap H Joni, Kamis (16/12/21).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kata H Joni, maunya kemarin itu Pasar Parit 1 Unja ditata bagus – bagus. Tetapi sekarang dipanggil ajak hadir di pertemuan. Pedagang dipanggil, orang tidak mau lagi karena sudah tahu hasilnya seperti apa.
“Namanya manusia terus bertambah. Begitu juga Pedagang dan yang menyewakan tempat tinggal menerima hasil,” sebutnya.
Intinya sekarang perencanaan tidak sesuai dengan apa yang dimau Pedagang. “Lokasi Pasar itu (Pasar Rakyat,red) yang ada saat ini cocok untuk Lapangan Badminton. Tidak pernah orang buat Pasar macam itu,” jelasnya.
Kalau Pemerintah bijaksana kemarin, cari Pedagang, siapa yang mengurus kemudian tanya mau Pedagang seperti apa.”Sekarang ini jelasnya lokasi tidak sesuai. Mungkin kalau ditata balik, Pasar terbuka dak panas macam sekarang mungkin maulah Pedagang,” ungkapnya.
Untuk diketahui, Dinas Koperasi UKM Perindag Tanjab Barat sudah melakukan berbagai upaya guna merelokasi Pedagang baik itu Pedangang Sayur, Ikan, Kerang, dan Ayam untuk pindah ke Pasar Parit I Jalan Harapan, Kelurahan Tungkal Harapan, Tanjab Barat.
Sebab, selain di Jalan Nasional bukan peruntukan transaksi jual beli, Pemkab Tanjab Barat juga telah menyediakan bangunan Pasar yang baru di Jalan Harapan. Untuk limit waktu yang diberikan kepada pedagang diberikan hingga batas waktu 2 (dua) hari kedepan. Tepatnya Rabu 22 Januari 2020.
Syafriwan Kadis Koperasi UKM Perindag Tanjab Barat mengatakan, jika pertemuan terkait Relokasi pedagang di Jalan Nasional ke Pasar Parit I Jalan Harapan sudah dilakukan. Tetapi sayang dari sejumlah pedagang yang diundang, pedagang di Jalan Nasional tidak datang.
“Kalau dulu alasan mereka tidak pindah karena sarana dan prasarana, sekarang hal itu sudah kita siapkan. Tapi itu tadi pedagang di Jalan Nasional tidak datang dan ini menjadi kendala untuk mencapai kata sepakat,” ungkap Syafriwan, Senin (20/1/20).
Menindaklajuti hal ini kata Syafriwan, pihaknya di Dinas Koperasi UKM Perindag sudah mengeluarkan surat himbauan. “Bagi nama-nama pedagang yang sudah didata, masuk kepasar yang baru di Jalan Harapan,” harapnya.
Syafriwan sangat mengharapkan, jika pedagang di Jalan Nasional mau di relokasi ke Pasar Parit I Jalan Nasional.
“Kita harapkan mereka pindahlah. Kalau memang tidak bisa apa boleh buat mungkin nanti akan ada tim penegak perda yang membantu penertiban,” jelasnya.
Untuk jumlah pedagangnya sebut Syafriwan, sekitar 140 pedagang. Dan terhadap pedagang ini, kembali ditegaskan agar mau menempati Pasar Parit I di Jalan Harapan. Sebab lokasi di Jalan Nasional bukanlah tempat yang diperuntukkan transaksi sayur mayur, ikan, kerang, ayam dan lainnya. Terkecuali yang membuka salon dan usaha lainnya.(Bas)
Halaman : 1 2