Catatan tentang meninggalnya sejumlah petugas KPPS usai Pemilu 2019 sungguh penting menjadi perhatian dan kewaspadaan secara bersama agar tidak sampai terulang. Sebab hakekat dari pesta demokrasi bagi rakyat harus dimaknai dengan kegembiraan dan kebahagiaan untuk menyambut perubahan yang lebih baik dari waktu sebelumnya dengan adanya pemimpin yang baru untuk memperjuangkan amanah rakyat dengan baik dan benar, tanpa keculasan maupun pengkhianatan.
Karena itu, pilihan yang terbaik bagi rakyat harus dilakukan dan dijaga bersama, karena pilihan rakyat itu bisa dikata sebagai pilihan Tuhan untuk menentukan masa depan bangsa dan negara yang tidak boleh dipertaruhkan seperti dalam perjudian. Karena pilihan rakyat untuk memimpin negara dan bangsa Indonesia pada lima tahun ke depan akan sangat menentukan upaya untuk mencapai kesejahteraan rakyat dalam arti luas. Adapun kesejahteraan yang paling utama itu adalah sejahtera dalam pengertian ekonomi, sejahtera pula dalam pengertian sosial dan budaya dengan meningkatkan kecerdasan dan etika, serta moral segenap anak bangsa agar memiliki kepribadian yang luhur dalam pergaulan dalam skala lokal, nasional dan internasional. Maka itu, usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa — pada tataran intelektual serta spiritual — menjadi kewajiban pemimpin bangsa Indonesia yang tidak boleh diabaikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Begitulah tampaknya kecemasan selama Pemilu yang menghantui itu sekarang telah mencair. Sebab sembako dan BLT hingga serangan fajar tidak lagi mampu menggoyahkan keteguhan hati nurani kita yang terus terjaga untuk tetap memilih pemimpin masa depan Indonesia yang paling ideal untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Dan semua bentuk kecurangan dan keculasan yang dilakukan oleh berbagai pihak itu sangat mungkin luput dari pengawasan manusia, tapi pasti tidak dalam kuasa Tuhan. Dan ganjaran serta azab-Nya pasti kelak pun ada juga.*
Penulis : Jacob Ereste
Editor : Redaksi
Sumber Berita : Lintastungkal
Halaman : 1 2