EKONOMI – Konflik Rusia-Ukraina telah mengubah dinamika pasar global, khususnya dalam hal pergerakan harga emas dan sektor keuangan. Ketegangan geopolitik yang berlangsung sejak 2022 memicu ketidakpastian ekonomi di seluruh dunia, memaksa investor mencari tempat berlindung yang lebih aman. Emas, yang dikenal sebagai aset safe-haven, memperoleh perhatian lebih karena perannya sebagai pelindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian pasar. Ketegangan ini, ditambah dengan potensi eskalasi lebih lanjut, mendorong lonjakan harga emas yang menarik perhatian pelaku pasar. Harga emas menunjukkan pergerakan yang tajam selama krisis ini, mencapai level tertinggi yang belum pernah tercatat sebelumnya.
Dalam situasi tersebut, emas menjadi pilihan utama bagi investor yang ingin mengurangi risiko portofolio mereka. Investor cenderung beralih ke emas ketika ketegangan geopolitik meningkat karena logam mulia ini dianggap memiliki nilai intrinsik yang stabil. Seiring dengan meningkatnya ketegangan di Ukraina, permintaan terhadap emas sebagai aset pelindung nilai meningkat, mendorong harga emas naik secara signifikan. Kenaikan harga emas ini bertepatan dengan melemahnya sejumlah mata uang global lainnya, yang semakin memperkuat daya tarik emas di pasar internasional.
Pergerakan harga emas tidak hanya dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik, tetapi juga oleh kebijakan moneter negara-negara besar. Penguatan dolar AS yang terjadi beberapa kali selama periode konflik memengaruhi daya tarik emas. Dolar AS sering menjadi patokan dalam perdagangan emas, dan ketika dolar menguat, emas cenderung melemah karena biaya pembelian yang lebih tinggi. Oleh karena itu, meskipun ketegangan geopolitik memberikan dorongan bagi harga emas, fluktuasi dolar AS tetap menjadi faktor yang dapat membatasi potensi kenaikan harga emas lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kenaikan harga emas yang signifikan tidak hanya berdampak pada pasar komoditas, tetapi juga pada pasar saham global. Di Indonesia, Indeks Komposit Jakarta merespons positif terhadap lonjakan harga emas, yang tercermin dalam kenaikan sejumlah saham yang terhubung dengan sektor pertambangan emas. Para investor di pasar saham Indonesia memanfaatkan momentum ini untuk memperbaiki posisi mereka dengan saham-saham terkait sektor tambang yang berpotensi mendapatkan keuntungan lebih besar dari lonjakan harga emas.
Penulis : Andhika Wahyudiono ; Dosen UNTAG Banyuwangi
Editor : Redkasi
Sumber Berita : Lintastungkal
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya