KUALA TUNGKAL – Bupati Tanjab Barat, KH. Anwar Sadat mengatakan saat ini Kabupaten Tanjab Barat masih dihadapkan pada persoalan stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak balita.
Hal itu diungkapkan Bupati KH. Anwar Sadat pada acara Lounching Pendataan Keluarga 2021 secara virtual di ruangkerjanya, Kamis (01/04/21).
“Masalah stunting menjadi program nasional, dan Tanjung Jabung Barat di tahun 2020 merupakan Lokus Stunting. Terdapat 10 desa/kelurahan Lokus Stunting dan tahun 2021 ada 15 Desa/Kelurahan,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Adapun beberapa faktor penyebab stunting yaitu akibat praktek pengasuhan yang kurang baik, masih terbatasnya layanan kesehatan, masih kurangnya akses keluarga terhadap makanan bergizi, kurangnya akses pada air bersih dan sanitasi.
Terkait hal tersebut, ia mengajak semua stakeholder untuk bersama-sama bersinergi dan terintegrasi melalui tindakan nyata mengatasi permasalah Stunting di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
“Sesuai dengan target Pemerintah di tahun 2024 Stunting diturunkan menjadi 14 persen secara nasional,” sebutnya.
Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan, angka stunting nasional mengalami penurunan dari 37,2 % pada 2013 menjadi 30,8 % pada 2018.
Menurut Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) pada 2019, angka ini menurun menjadi 27,7 %. Penurunan angka stunting telah dinyatakan sebagai program prioritas nasional.
Pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, juga menetapkan target angka stunting nasional agar bisa turun mencapai 14 %.(*)