10 Fakta Aborsi Maut Ibu dan Bayi di Kamar Hotel Kuala Tungkal

- Redaksi

Rabu, 8 Februari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kapolres Tanjab Barat AKBP Padli, SH, SIK, MH Saat Pres Rilis di Mapolres, Rabu (8/2/23). FOTO : LT

Kapolres Tanjab Barat AKBP Padli, SH, SIK, MH Saat Pres Rilis di Mapolres, Rabu (8/2/23). FOTO : LT

KUALA TUNGKAL – Polisi memgungkap sejumlah fakta kasus aborsi maut yang dilakukan seorang wanita muda berinisial DM (20) di sebuah kamar hotel melati di Kuala Tungkal yang akibat aborsi tersebut, DM dan bayi yang ia  kandungan tewas.

Berikut rangkum fakta-faktanya:

1. Dilakukan di Kamar Hotel

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

DM (22) dan pacarnya ARF (20) melakukan aborsi di sebuah kamar hotel melati di Kuala Tungkal, Jambi. Hal itu dilakukan sesuai kesepakatan dengan Wanita SA (19) yang kini juga sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Menurut keterangan polisi, korban memilih melakukan aborsi di kamar hotel karena dianggap aman dan tidak ketahui warga.

“Pertimbangan dari mereka kenapa pilih kamar hotel ya itu, karena dianggap aman, tersangka SA yang mengarahkan ke hotel tersebut,” ujar Kapolres Tanjung Jabung Barat AKBP Padli saat konfrensi pers, Rabu (8/2/23).

Saat proses aborsi, DM dibantu oleh SA dengan konsumsi obat hingga mengalami pendarahan hebat. ARP pun panik dan minta tolong ke karyawan hotel hingga akhirnya DM dilarikan ke RSUD KH Daud Arif Kuala Tungkal, namun dalam perjalan ke rumah sakit, nyawa DM tak tertolong dan meninggal.

2. Kandungan Usia 8 Bulan

DM yang merupakan warga Musi Banyuasin tersebut bersama kekasihnya ARF atau ayah sang bayi tega melakukan aborsi pada anak dalam kandungannya yang sudah berusia 8 bulan.

Bayi malang berjenis kelamin perempuan tersebut berhasil dikeluarkan dari dalam kandungan DM dan ditemukan polisi di dalam kamar hotel terbungkus plastik hitam.

“Bayi tersebut begitu keluar dimasukan ke Bak air kamar hotel oleh tersangka SA,” ungkap Kapolrea AKBP Padli.

Menueurt Kapolres Tanjab Barat, awalnya mereka DM dan ARP sepakat akan membersarkan kandungannya (hingga lahir), namun keduanya terdesak karena disuruh pulang kampung oleh orang tua DM, karena kakak DM di dusun melahirkan.

“Dari inilah awalnya DM dan ARP panik dan timbul niat untuk mengugurkan kandungan tersebut, korban tidak berani pulang karena kandungannya sudah besar,” ujar Padli.

3. Penolong Aborsi Pelajar SMK

Meski mengaku bisa menolong aborsi kepada korban dan pacarnya, ternyata berdasarkan hasil penyelidikan polisi, SA teryata masih duduk dibangku kelas 12 SMK di Kuala Tungkal.

“Pelaku siswi kelas 12 SMK jurusan Multimedia. Keterangan yang disampaikan ke penyidik, baru pertama kali dilakukan oleh SA ini soal praktik aborsi ini, tetapi kami masih mendalaminya,” ujar Kapolres Tanjab Barat Jambi AKBP Padli.

Menurut keterangan Kapolres Tanjab Barat AKBP Padli, DM berkenalan dengan SA, yang mengaku bisa menolong aborsi via DM facebook. Dari perkenalan itu mereka sepakat untuk menggugurkan kandungan DM di Kuala Tungkal.

“Mereka berkenalan sambil mencocokkan harga, lalu ketika harga sepakat, DM yang menjadi korban dan ARF kekasih DM menuju ke Kabupaten Tanjung Jabung Barat merental mobil buat cari hotel untuk menggugurkan bayi dalam kandungannya DM,” kata Padli.

Korban berangkat Jumat dan tiba di Kuala Tungkal Sabtu (30/1/23) dan lansung menuju sebuah hotel sesuai arahan SA chek in di kamar 207.

Aborsi menggunakan obat dengan cara dikonsumsi (minum) dan dimasukan melalui saluran reproduksi (kelamin).

4. Akun FB ‘Klinik Aborsi Jambi’

SA selaku ‘bidan’ aborsi. Sempat mendirikan WhatsApp Grup bernama ‘Klinik Aborsi Jambi’ yang diduga sebagai media menjaring korban.

“Akunya belum kita tutup (take down), karena kita masih mendalami mana tau ada korban lain, tapi nanti tetap kita tutup,” sesbut AKBP Padli memjawab pertanyaan wartawan.

5. Bayi Berjenis Kelamin Perempuan

Bayi diaborsi berjenis kelamin perempuan berusia 8 bulan kandungan dengan berat 3,6 kg, panjang 49 cm.

Bayi ditemukan di kamar mandi telah terbungkus kain dalam pelastik hitam.

“Bayi meninggal karena dimasukan oleh SA ke Bak air, karena takut suara tangisnya terdengar,” terang Kapolres Tanjab Barat.

Lanjut Halaman berikutnya……

Komentar pada Artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Print Friendly, PDF & Email

Berita Terkait

BREAKING NEWS : Seorang Remaja di Taman Raja Meninggal Dunia Ditikam OTK, Rekannya Kritis
Seorang Mahasiswa di Tanjabbar Dibekuk Polisi Berseragam JNT
Tiga Remaja di Tanjabbar Curi Motor Teman dan Paman, Satu Unit Dijual Pembayaran COD
Polres Tanjab Timur Amankan 30 Dus Strefoam Berisi Benih Baby Loobster di Speed Boat
Siswi Madrasah Diduga Dilecehkan saat Setor Hapalan, Kapolres Tanjabbar : Nanti kita Panggil Kepseknya
Murid Korban Kasus Dugaan Pelecehan Oleh Oknum Guru di Tanjab Barat Lapor Polisi
Pasutri di Renah Mendaluh Dikapak, Kapolres : Pelaku Nagaku Tersinggung
Setubuhi Anak Dibawah Umur, SY Seorang Nelayan Diringkus Personel Polres Tanjab Barat
Berita ini 917 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 1 Mei 2024 - 12:10 WIB

BREAKING NEWS : Seorang Remaja di Taman Raja Meninggal Dunia Ditikam OTK, Rekannya Kritis

Jumat, 26 April 2024 - 13:07 WIB

Seorang Mahasiswa di Tanjabbar Dibekuk Polisi Berseragam JNT

Selasa, 23 April 2024 - 21:57 WIB

Tiga Remaja di Tanjabbar Curi Motor Teman dan Paman, Satu Unit Dijual Pembayaran COD

Selasa, 23 April 2024 - 14:09 WIB

Polres Tanjab Timur Amankan 30 Dus Strefoam Berisi Benih Baby Loobster di Speed Boat

Senin, 22 April 2024 - 19:57 WIB

Siswi Madrasah Diduga Dilecehkan saat Setor Hapalan, Kapolres Tanjabbar : Nanti kita Panggil Kepseknya

Minggu, 21 April 2024 - 20:33 WIB

Murid Korban Kasus Dugaan Pelecehan Oleh Oknum Guru di Tanjab Barat Lapor Polisi

Sabtu, 20 April 2024 - 19:42 WIB

Pasutri di Renah Mendaluh Dikapak, Kapolres : Pelaku Nagaku Tersinggung

Sabtu, 20 April 2024 - 16:40 WIB

Setubuhi Anak Dibawah Umur, SY Seorang Nelayan Diringkus Personel Polres Tanjab Barat

Berita Terbaru

Warga Dusun IV Sigara-gara Protes Rancangan Perdes TPU

Daerah

Warga Dusun IV Sigara-gara Protes Rancangan Perdes TPU

Kamis, 2 Mei 2024 - 18:33 WIB