Bencana Kabut Asap di Jambi Mengapa Berulang?

- Redaksi

Senin, 2 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kebakaran Lahan Terjadi di Lahan Perkebunan di RT. 04 Dusun Nibung  Jaya, Desa Mekar Jati, Kecamatan Pengabuan. FOTO : Ist

Kebakaran Lahan Terjadi di Lahan Perkebunan di RT. 04 Dusun Nibung Jaya, Desa Mekar Jati, Kecamatan Pengabuan. FOTO : Ist

image_pdfimage_print

OPINI – Kebakaran hutan dan lahan masih terjadi di Jambi dalam beberapa pekan ini seperti terbaru di Kabupaten Tanjab Barat, Muaro Jambi dan Tebo. Danpaknya kabut asap tebal menyelimuti wilayah provinis Jambi.

Istilah kabut asap pertamakali diperkenalkan oleh Dr Henry Antoine Des Voeux di London pada tahun 1905. Kata kabut asap berasal dari kata smoke (asap) dan fog (kabut) atau di Inggris disingkat dengan istilah smog dan di Indonesia dikenal dengan istilah kabut asap atau ada juga yang menamakannya asbut (asap kabut).

Aroma asap sudah terasa sepanjang hari di luar gedung. Sinar matahari pun sudah mulai terhalang asap. Bahanyanya kabut asap ini bagi penderita ISPA (infeksi saluran pernafasan atas).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tak hanya itu dampak sosial lainya, dunia pendidikan Jambi ikut mejadi korban dengan di liburkannya pembelajaran tatap muka ke Daring dari hari ini Senin tanggal 2 s.d 4 Oktober 2023. Sekaran mengingatkan peritiwa 2019 dan bencana COVID-19.

Berdasarkan hasil pemantauan dan stasiun Air Quality Monitoring System (AQMS) dimana Kualitas udara Provinsi Jambi sudah masuk dalam kategori “TIDAK SEHAT” menurut penghitungan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU).

Pada Senin (2/10/23),  nilai ISPU di Provinsi Jambi mencapai 177 AQI US. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), angka ini berarti, tingkat mutu udara di Jambi dapat meningkatkan risiko kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.

Berdasarkan jasil pemantayan Satelit Aquare Terra dan Suomi NPP, terhitung dari 1 Januari hingga 30 September 2023, terdapat 2.063 titik panas atau hotspot di Provinsi Jambi.

Adapun laporan Luas kawasan hutan dan lahan terbakar selama periode Januari hingga September 2023 di Provinsi Jambi telah mencapai 335 hektare lebih tersebar di 27 titik.

Satgas Karhutla Jambi lewat aplikasi Karhutla di Provinsi Jambi mencatat kawasan yang paling banyak terbakar di kabupaten Batanghari,Tebo, Merangin, Bungo, Muaro jambi, Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur serta Kabupaten Sarolangun.

Kemudian rincian total luasan wilayah yang terbakar di Provinsi Jambi pada Kabupaten Batanghari seluas 111,14 ha, Sarolangun 40,02 ha, Tebo 31,20 ha, Tanjung Jabung Barat 16,13 ha, Merangin 9,80 ha, Bungo 9,45 ha, Muaro Jambi 7 ha dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur sekitar 4,80 ha.

Selanjutnya, berdasarkan data dari KLHK Sampai Agustus 2023 sudah terjadi karhutla di Indonesia seluas hampir 268.000 hektar.

Disebutkan bahwa masalah karhutla kebanyakan disebabkan oleh tindakan masyarakat yang membuka lahan dengan cara membakar, selain itu penyebabnya juga monopoli air melalui pembangunan kanal yang memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan diketahui ada 27 perusahaan di Jambi yang diduga melakukan monopoli air tersebut.

Lantas pertanyaannya, Bencana Kabut Asap di Jambi Mengapa Berulang? Padahal Satgas Karhutla Jambi sudah terbentuk di seluruh Kabupaten/kota se Provinsi Jambi, yang salah satu tugas fungsinya memberikan edukasi pencegahan dini karhutla serta penanganan karhutla. Wallahu A’lam Bishawab.!

Komentar pada Artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Print Friendly, PDF & Email

Penulis : Redaksi

Sumber Berita : Linatastungkal

Berita Terkait

Jacob Ereste : Penulis Itu Telah Mati
Kecemasan Terhadap Pemilu Dilakukan Secara Curang Harus Dihadapi Bersama Seluruh Rakyat
Sembako dan BLT Tidak Lagi Mampu Menggoyahkan Keteguhan Hati Nurani Kita yang Terjaga Untuk Tetap Memilih Pemimpin Indonesia Ideal
Menghadapi Gelontoran Sembako dan Serangan Fajar
Debat Publik Capres 2024 yang Terpenting Bagi Rakyat Memperkaya Perspektif Alternatif Penilaian Bagi Rakyat
Teror Sembako dan Politik Uang, Harus Kita Dihadapi Dengan Akal Sehat dan Waras
Evaluasi Akhir Tahun Aspirasi Bersama Berbagai Tokoh dan Disiplin Ilmu Serta Profesi, Pada 27 Desember 2023
Suara Rakyat Adalah Suara Tuhan dan Suara Tuhan Adalah Suara Rakyat
Berita ini 210 kali dibaca
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin informasi lainnya? Silakan kirim ke email lintastungkal@gmail.com (mohon dilampirkan data diri)

Berita Terkait

Senin, 19 Februari 2024 - 18:55 WIB

Jacob Ereste : Penulis Itu Telah Mati

Kamis, 8 Februari 2024 - 15:00 WIB

Kecemasan Terhadap Pemilu Dilakukan Secara Curang Harus Dihadapi Bersama Seluruh Rakyat

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:13 WIB

Sembako dan BLT Tidak Lagi Mampu Menggoyahkan Keteguhan Hati Nurani Kita yang Terjaga Untuk Tetap Memilih Pemimpin Indonesia Ideal

Kamis, 11 Januari 2024 - 10:50 WIB

Menghadapi Gelontoran Sembako dan Serangan Fajar

Selasa, 9 Januari 2024 - 14:01 WIB

Debat Publik Capres 2024 yang Terpenting Bagi Rakyat Memperkaya Perspektif Alternatif Penilaian Bagi Rakyat

Sabtu, 30 Desember 2023 - 12:35 WIB

Teror Sembako dan Politik Uang, Harus Kita Dihadapi Dengan Akal Sehat dan Waras

Sabtu, 23 Desember 2023 - 19:13 WIB

Evaluasi Akhir Tahun Aspirasi Bersama Berbagai Tokoh dan Disiplin Ilmu Serta Profesi, Pada 27 Desember 2023

Sabtu, 16 Desember 2023 - 18:52 WIB

Suara Rakyat Adalah Suara Tuhan dan Suara Tuhan Adalah Suara Rakyat

Berita Terbaru

Bupati H Anwar Sadat bersama IKA-PMII, Sahabat, Kader dan Anggota PMII Tanjab Barat. FOTO : Prokopiim

Tanjab Barat

Bupati Tanjab Barat Halal Bihalal Bersama IKA-PMII

Jumat, 26 Apr 2024 - 13:17 WIB

Jamal Darmawan Sie hadiri Peresmian TPU Berkah. FOTO : LT/Bas

Tanjab Barat

DPRD Tanjab Barat Dukung Pembangunan TPU Oleh Pemerintah

Rabu, 24 Apr 2024 - 00:15 WIB