SUMATERA UTARA – Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat membuka peluang bagi Investor yang berminat berinvestasi pada sektor hilirisasi produk-produk pertanian dan perkebunan di Tanjung Jabung Barat.
Hal tersebut disampaikan Bupati H. Anwar Sadat saat mengikuti pertemuan bersama Konsulat Jenderal Singapura di Medan DR Edmund Chia.
Bahkan Bupati telah mengutus Asisten Ekonomi Pembangunan, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Dinas Pendidikan untuk menjabarkan secara teknis peluang investasi di Tanjung Jabung Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bupati Anwar Sadat tidak hanya membuka peluang investasi, tetapi juga mengusulkan kiranya dapat diikutsertakan kembali pada kegiatan Short Course baik di bidang Pendidikan maupun di bidang kesehatan seperti pelatihan dokter, perawat serta manajemen pengelolaan Rumah Sakit.
Anwar Sadat menjabarkan, Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki lebih dari 55 ribu hektar kelapa dalam, hampir 70 ribu hektar Kelapa sawit dan 11.500 hektar pinang dengan produksi yang baik.
“Namun sampai saat ini sebagian besar ekspor karena belum ada industri hilir di Tanjab Barat. Melalui kesempatan ini, melalui Bapak Konsulat Jenderal, kami mohon bantuan untuk dapat menfasilitasi investor yang berminat berinvestasi pada sektor hilirisasi produk-produk pertanian dan perkebunan di Tanjung Jabung Barat,” katanya.
Lebih lanjut Bupati menyampaikan, dari catatan kami ekspor non migas terbesar Provinsi Jambi sampai pertengahan 2022 adalah ke Singapore dengan nilai lebih dari US$ 84.000. Khusus untuk Kelapa dan Pinang 50 persen dari nilai ekpor kelapa dan pinang berasal dari Tanjab Barat.
Dalam kesempatan tersebut Bupati H. Anwar Sadat juga memperkenalkan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan salah satu Kabupaten yang terletak dibagian Timur Provinsi Jambi dengan penduduk lebih kurang 326.000 jiwa yang tinggal di 11 Kecamatan, 134 Desa/Kelurahan.
“Sebagian besar penduduk kami bekerja di sektor pertanian. dimana 31,13 persen PDRB disumbangkan sektor pertanian, 29, 15 persen dari sektor pertambangan dan penggalian dan 1746 persen dari industri pengolahan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi 1,36 persen yang turun sejak covid-19, biasanya pertumbuhan ekonomi kami selalu diatas 5 persen,” jelasnya.
Bupati Anwar Sadat menambahkan, secara geografis, Kota Kuala Tungkal sebagai Ibukota Kabupaten dapat dicapai hanya 2,5 Jam dari Jambi, dengan Mobil atau 120 KM dan 6 Jam dengan speedboat dari Batam.
“Dan sekarang setiap hari ada kapal Ro-Ro yang melayani penumpang dan barang dari Kuala Tungkal ke Batam yang membawa hasil bumi baik dari Provinsi Jambi maupun dari daerah lain,” ungkap Bupati.
“Melalui kesempatan yang baik ini Kami juga mengundang Bapak Konsul untuk dapat mengunjungi Kabupaten Tanjab Barat jika Bapak Konsul melaksanakan kunjungan kerja ke Provinsi Jambi,” ucap Bupati H Anwar Sadat.(Bas)