MERANGIN – Bupati Merangin H. Mashuri mengungkapkan Pemerintah Kabupaten Merangin berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Abu Bakar (19) yang meninggal dunia akibat diterkam Harimau.
Hal itu diungkapkan H. Mashuri saat bersama Kapolres Merangin AKBP Irwan Andy Purnamawan melayat ke rumah dukan di Desa Air Batu, Kecamatan Renah Pembarap Kamis (14/10/21).
“Kami sangat prihatin dengan peristiwa tersebut. Pemkab Merangin berduka atas musibah kali kedua ini. Kami telah intruksikan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), menangkap Harimau itu hidup-hidup,” tegas Bupati Mashuri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
BKSDA bersama Tim Tangguhnya lanjut bupati, harus cepat merespon dengan menangkap Harimau itu, sehingga kejadian ini jangan sampai terulang lagi. Bila BKSDA tidak cepat bertindak, nanti didahului masyarakat yang akan bertindak.
“Saya mengkhawatirkan kalau masyarakat bertindak, nanti akan terjadi korban. Kalau tidak Harimaunya yang mati, masyarakatnya yang terluka. Untuk itu BKSDA, cepat tangkap Harimau itu,” pinta Bupati.
Diakui bupati, saat ini masyarakat Desa Air Batu merasa ketakutan dengan ancaman Harimau yang masih berkeliaran di desa mereka. Jangankan untuk pergi berladang, untuk keluar rumah saja sudah tidak berani lagi.
“Kasihan masyarakat. Padahal warga disini mayoritas petani yang mengadalkan kehidupannya dengan berladang. Ekonomi mereka bisa jadi terpuruk, gara-gara Harimau ini,” jelas Bupati.
Kendati demikian, Mashuri meminta masyarakat tidak mangambil tindakan sendiri untuk menangkap harimau tersebut.
Dikatakan Mashuri, setelah berhasil ditangkap nanti bupati minta, Harimau Sumatera itu jangan dilepaskan lagi ke hutan Desa Air Batu, tapi diserahkan ke penakaran, mengingat saat ini kawasan hutan tersebut sudah tidak nyaman lagi bagi Harimau.(EDt)