Perang Dalam Senyap Melawan Buzzer dan Pembela Oligarki Melalui Media Sosial

Lintas Tungkal

- Redaksi

Minggu, 12 Januari 2025 - 18:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jacob Ereste. FOTO : Ist

Jacob Ereste. FOTO : Ist

Paparan ini dibuat sekedar untuk sedikit berbagi pengalaman tentang nilai-nilai spiritual yang terasa dalam upaya menahan diri dari serangan para buzzer setelah berulang kali mengalaminya, sejak dua tahun lalu hingga mencapai puncak saat setelah merilis ulasan tentang masalah masyarakat Pulau Rempang dan kemarin soal Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk-2 (PIK-2) yang marak dengan aksi dan deklarasi GRAO (Gerakan Rakyat Anti Oligarki) yang semula hendak dilakukan di Desa Kohod, Pakuaji pada 8 Januari 2025.

Rencana aksi dan deklarasi GRAO yang dihadang oleh kelompok aksi tandingan di kedua gerbang gerbang Desa Kohod, akhirnya acara GRAO hanya dapat dilakukan di luar gerbang Desa Kohod, di wilayah Kramat, Sukawali, Tangerang, Banten. Tampaknya, akibat dari pemberitaan sebelumnya yang cukup gencar lalu disusul oleh ulasan berikutnya seusai pelaksanaan acara, sejak itu praktis semua saluran komunikasi pribadi — whatsapp, facebook — menjadi macet tidak bisa bergerak serta tidak dapat untuk digunakan seperti biasanya, meskipun kemudian telah diupatlyakan dengan berbagai cara. Yang pasti hikmahnya, kita pun menjadi mengerti bahwa untuk segera mengatasi putusnya informasi, komunikasi dan publikasi lenih lanjut dapat dilakukan dengan cara mengganti nomor kontak sementara yang baru. Walaupun untu sejumlah nomor kontak yang pernah ada terpaksa harus direlakan hilang. Toh, melalui jaringan yang cukup luas, nomor kontak yang hilang itu bisa segera untuk didapatkan kembali, atau bahkan justru bisa menambah luasnya jaringan komunikasi kita berikutnya. Begitulah kesan perang dalam senyap melawan buzzer melalui media sosial berbasis internet di negeri ini.**

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Apa Penadapat Anda Terkait Berita Ini?

Penulis : Jacob Ereste

Editor : Redaksi

Sumber Berita: Lintastungkal

Follow WhatsApp Channel lintastungkal.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Bencana Datang, Ormas Menghilang: Ketika Seragam Ramai di Jalanan, Tapi Sunyi di Lokasi Bencana
Polri Vs Mahkamah Konstitusi
Manajemen Risiko Impor Sapi Brasil dalam Menjamin Keamanan Pangan dan Kesehatan
Dampak Konflik Geopolitik Rusia-Ukraina terhadap Pergerakan Harga Emas dan Pasar Keuangan Global
Peringkat 3 Nasional: Bukti Nyata Transformasi Manajemen ASN di Jambi
Jacob Ereste : Permohonan Maaf & Pencitraan Harus Bermuatan Spiritual
Langkah Proaktif Blokir Rekening untuk Masa Depan Masyarakat yang Lebih Baik
Jacob Ereste : Penulis Itu Telah Mati
Berita ini 58 kali dibaca
Dilarang Mengambil dan/atau Menayangkan Ulang Sebagian Atau Keseluruhan Artikel di atas untuk Konten Akun Media Sosial Komersil Tanpa Seizin Redaksi.

Berita Terkait

Selasa, 16 Desember 2025 - 19:03 WIB

Bencana Datang, Ormas Menghilang: Ketika Seragam Ramai di Jalanan, Tapi Sunyi di Lokasi Bencana

Kamis, 27 November 2025 - 17:53 WIB

Polri Vs Mahkamah Konstitusi

Minggu, 12 Januari 2025 - 18:47 WIB

Perang Dalam Senyap Melawan Buzzer dan Pembela Oligarki Melalui Media Sosial

Jumat, 13 Desember 2024 - 17:39 WIB

Manajemen Risiko Impor Sapi Brasil dalam Menjamin Keamanan Pangan dan Kesehatan

Selasa, 26 November 2024 - 18:07 WIB

Dampak Konflik Geopolitik Rusia-Ukraina terhadap Pergerakan Harga Emas dan Pasar Keuangan Global

Berita Terbaru

Proses evakuasi jenazah Tiurmalina Boru Sinaga (70), ibu kandung Aipda Simson Pakpahan, personel Kompi 1 Batalyon-C Satbrimob Polda Sumut yang menjadi korban banjir di Kota sibolga. (Dok Polda Sumut/IDNtimes)

Sumatera Utara

30.875 Rumah Warga Sumut Rusak Akibat Banjir dan Longsor

Jumat, 26 Des 2025 - 19:29 WIB