KUALA TUNGKAL – Mempersempit ruang gerak peredaran gelap narkoba dan penyeludupan benih lobster (Benur) di wilayah hukum Polres Tanjab Barat. Kapolres Tanjab Barat bentuk Tim Pokdar Kamtibmas Pesisir “GEMMPUR’.
Tim Pokdar Pesisir “GEMMPUR’ (Gerakan Bersama Masyarakat Memberantas Penyeludupan Benur dan Narkoba) ini diangkat dan pengukuhan oleh Kapolres AKBP Guntur Saputro, SIK, MH tersebut dilakukan di Hall Batminton Mapolres Tanjab Barat, Selasa (19/01/21).
Pelantikan dan pengukuhan dihadiri Wakil Bupati H. Amir Sakib, Ketua PN Kuala Tungkal, Kejaksaan dan PJU Polres Tanjab Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kapolres Tanjab Barat AKBP Guntur Saputro menyebutkan dibentuknya Pokdar Kamtibmas Pesisr sebuah gerakan Polres Tanjab Barat bersama masyarakat mencegah peredaran Narkoba dan penyeludupan di wilayah Tanjab Barat.
“Mencegah, memgawasi karena wilayah kita ini banyak laut dan parit-parit bisa menjadi celah licin bagi pelaku,” kata Kapolres kepada wartawan di Hall Batminton Mapolres.
Melaui Pokdar ini mengajak masyarakat bermitra dengan Polri untuk bagaimana bergerak bersama memberantas dan menggempur upaya penyelundupan benur dan narkoba yang biasa dilakukan oleh oknum tertentu.
“Kita yakin dan percaya seluruh desa ini tidak pernah menikmati hasil dari upaya penyelundupan itu. Upaya itu hanya dinikmati oleh oknum-oknum tertentu,” tegasnya.
Sisi lain Guntur menyebut pembentukan Pokdar ini guna meningkatkan partisipasi masyarakat untuk kesadaran dan taat terhadap hukum dan juga membantu untuk menjaga kondusifitas lingkungannya masing-masing.
Dengan terbentuknya Pokdar ini Polri dan masyarakat sama-sama menjaga keamanan wilayah hukumnya terutama wilayah pesisir pantai guna menjaga Kamtibmas selalu kondusif.
“Sehinga celah-celah tindak kejahatan khususnya penyeludupan bisa diminamilisir,” ujarnya.
Guntur menjelaskan 10 desa telah dibentuk dan dikukuhkan, dimana 10 ini yang terindikasi sebagai desa-desa yang berpotensi secara geografis rawan sebagai lokasi-lokasi penyelundupan baik benur ataupun narkoba.
“Bukan sebagai daerah yang subur sebagai lokasi penyelundupan tapi berpotensi sebagai titik untuk transit dan transportasi,” pungkasnya.(*)