JAMBI – Danrem 042/Garuda Putih Brigjen TNI M. Zulkifli bersama Forkopimda mengikuti upacara peringatan hari ulang tahun ke-76 Tentara Nasional Indonesia (TNI) secara virtual dari lapangan Makorem Garuda Putih, Selasa (5/10/21).
Upacara HUT TNI dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat karena masih ada wabah Covid-19.
Di tingkat pusat, upacara dilaksanakan di Istana Negara, Jakarta, dengan peserta terbatas dan disiarkan secara virtual.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Presiden RI Joko Widodo sebagai Panglima Tertinggi bertindak sebagai Inspektur Upacara. Tampak juga Wapres RI Maruf Amin, Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto dan undangan lainnya secara terbatas.
Sedangkan dari Jambi, tampak hadir Gubernur Jambi Al Haris, ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto. Kapolda Jambi Irjen Pol A. Rachmad Wibowo, Wakajati, Kalanti Jambi, Kalanti Agama Jambi, Kabinda dan Ka BNN Prov Jambi serta Dan/Ka Satbalak Aju Korem 042/Gapu.
Presiden RI Joko Widodo mengapresiasi peran besar TNI dalam menanggulangi pandemi covid 19 di Indonesia. Bahkan Joko Widodo mengibaratkan penanggulangan pandemi covid 19 ibarat perang.
“Perang yang sangat menguras tenaga, menguras pikiran, mental dan semangat juang orang yang membutuhkan kewaspadaan. Keberhasilan kita dalam menangani pandemi covid-19 ini tidak terlepas dari peran besar TNI,” ujar Jokowi.
Jokowi juga menyinggung pentingnya sikap profesionalitas prajurit. Selain itu, pemanfaatan informasi teknologi dalam penugasan yang diberikan negara pun dirasa mutlak.
“TNI yang selalu memberikan profesionalisme dalam setiap penugasan, kemampuan perorangan, kemampuan satuan, kemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk alutsista telah digunakan dan dikerahkan dalam menunaikan setiap tugas yang diberikan dalam menghadapi ancaman yang lebih luas.”
“Seperti ancaman kedaulatan, pencurian kekayaan alam di laut, radikalisme, terorisme, ancaman siber dan ancaman biologi termasuk juga ancaman bencana alam,” tegas Jokowi.
Menghadapi spektrum ancaman yang semakin luas, tambah Jokowi, transformasi pertahanan harus terus dilanjutkan untuk meletakkan fondasi bagi pembentuk dan kapabilitas pertahanan modern yang relevan dengan perkembangan teknologi militer terkini.
Dengan demikian, diharapkan dapat bertransformasi menjadi kekuatan pertahanan Indonesia yang mampu berperan di lingkungan strategis, regional maupun global.
“Penguatan budaya strategis prajurit dan perwira TNI harus tetap menjadi fondasi utama transformasi pertahanan, yaitu TNI yang manunggal dengan rakyat dengan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta dengan pertahanan berlapis.”
“Kita harus bergeser dari kebijakan belanja pertahanan menjadi kebijakan investasi pertahanan yang berpikir jangka panjang, yang dirancang berpikir sistematis dan dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan.” sebut Jokowi.
Halaman : 1 2 Selanjutnya