KUALA TUNGKAL – Pasca pembangunan Jembatan Sungai Nibung di Jalan Prof DR Sri Soedewi, MS, SH oleh Kontraktor pelaksana PT Jambi Energi Cemerlang dan Konsultan Pengawas PT Progresia Aditya Pratama KSO, PT Berlian Jaya Mandiri Konsultan PUPR dan Wakil DPRD Tanjung Jabung Barat minta alat berat berupa crane belum dipindahkan.
Pasalnya, alat berat berupa crane yang teronggok di Ruas Jalan sebelah kiri Jalan Prof DR Sri Soedewi, MS SH, Kelurahan Sungai Nibung, Kecamatan Tungkal Ilir tepatnya arah Kuala Tungkal Jambi ini, mengganggu kepentingan umum terutama pengguna Jalan.
Kadis PUPR Tanjab Barat Apri Dasman mengatakan pihaknya sudah menghubungi pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional untuk segera merelokasi alat berat yang masih berada di Ruas Jalan Prof Sri Soedewi (Parit Gompong).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami sudah menghubungi pihak Balai untuk merelokasi alat berat yang ada ditengah jalan itu,” kata Apri seperti yang dikutip dari derapjambi.co.
Senada juga dikatakan Wakil Ketua DPRD Tanjung Jabung Barat Ahmad Jahfar pihaknya juga meminta secepatnya alat berat tersebut dipindahkan karena mengganggu lalu lintas.
“Itukan jadi mengganggu kepentingan umum. Secepatnya pihak BPJN harus memindahkan alat tersebut,” katanya.
Terpisah Direktur PT Jambi Energi Cemerlang Gusrian selaku Kontraktor pelaksana kegiatan mengatakan, pihaknya sudah ingin memindahkan alat berat yang dimaksud secepat mungkin.
Hanya saja kata Gusrian, Panel Kontrol Crane tersebut dicuri orang dimana sebelumnya Dinamo starter dan Dinamo Casnya juga mengalami hal serupa.
“Kemarin itu Dinamo Starter dan Dinamo Casnya diambil orang. Terakhir kita panggil orang Elektrik yang faham betul dengan elektriknya,” kata Gusrian via WA Call Rabu (8/2/23).
Setelah datang orang Elektrik sambung Gusrian, selama 4 (Empat) Hari orang Elektrik menginap di Lokasi dan sudah selesai merakit kabel, panel kontrolernya hilang juga.
“Panel kontrol ini inti dari alat tersebut. Kita sudah pingin cepat memindahkan tapi kondisinya seperti itu,” sebutnya.
Pihaknya, ditambahkan Gusrian sudah menghubungi pusat, tetapi butuh waktu. Padahal harusnya alat tersebut bisa beroperasi. Namun menjadi terkendala.
“Jadi kondisinya seperti itu bang. Dan untuk alat yang hilang sudah kita laporkan ke pihak berwajib,” tukasnya.(Bas)